Namun Garuda Muda jangan minder, jangan punya mindset sudah kalah sebelum bertanding. Ingat, kalah teknis, asal tidak jauh bedanya, biasanya bisa ditutup dengan kelebihan non-teknis.
Soal strategi teknis kita serahkan ke STY, yang tentu lebih paham. Soal non-teknis perlu diingatkan. Ini menyangkut mental. Kuncinya percaya diri, dan semangat pantang menyerah. Itu rahasianya mengapa tim under-dog bisa menang.
Pada sisi lain, kita berharap Uzbekistan, tidak dalam performa puncak, day off, tidak beruntung. Sebaliknya Garuda Muda dilindungi dewi fortuna, tampil dengan top performance, melebihi saat mengalahkan Australia, Yordania dan Korsel.
Bila menang dan ke final, pemain Garuda Muda yang pertama, dari ribuan pesepak bola, menoreh prestasi itu. Tak kalah hebat, mereka akan bermain di Olimpiade Paris 2024, kali pertama sejak Olimpiade Melbourne, 68 tahun silam.
Mental Garuda Muda mesti semakin tinggi dan berkorbar. Karena seluruh warga Indonesia, berdoa untuk mereka. Semua memberikan apresiasi, salam hormat, salut, dan sanjungan pujian.
Puluan ribu penggemar akan langsung mendukung di stadion Abdullah Bin Khalifah. Sementara jutaan lainnya menyaksikan melalui layar televisi. Bahkan hampir di seluruh pelosok, mulai para petinggi, termasuk presiden, hingga khalayak menggelar nonton bareng.
Sudah tahukan?? Belum lagi juara, Garuda Muda sudah diguyur bonus 23 miliar rupiah dari sekelompok pengusaha. Apalagi juara, penghargaan lainnya pasti menyusul, termasuk bonus dari Pemerintah.