Antv – Satu tiket Olimpiade 2024 Paris kembali diraih Indonesia melalui lifter angkat besi senior Indonesia Eko Yuli Irawan. Pria berusia 35 tahun ini meraih tiket ke Olimpiade 2024 Paris usai menyingkirkan rekannya satu timnya, Rico Sahputra pada kelas 61 kilogram Kejuaraan Dunia Angkat Besi atau IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand, Selasa, 02 April 2024.
Eko Yuli Irawan menjadi atlet ke-10 Indonesia yang meraih tiket bertanding di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya ada dua atlet atletik yang mendapat wild card yakni Lalu Muhammad Zohri nomor 100 meter putra dan Odekta Naibaho nomor marathon.
Tujuh atlet lainnya yang lolos dari kualifikasi adalah Arif Dwi Pangestu (panahan), Desak Made Rita Kusuma Dewi (Sport Climbing), Rifda Irfanaluthfi (Artistic Gymnastics), Diananda Choriunisa (Panahan), Rahmad Adi Mulyono (Sport Climbing), dan Fathur Gustafian (Menembak), dan Rio Waida (Surfing). Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang. Ini merupakan edisi ke-33 dari pesta olahraga paling bergengsi di dunia.
Di Kejuaraan Dunia Angkat Besi ini, Eko hanya meraih medali perak untuk Angkatan Snatch 133kg dan memastikan posisi di Top 10 Ranking RTO. Sedangkan Rico Sahputra gagal dalam tiga Angkatan Snacth (130kg, 132kg, dan 134kg) dan tersingkir.
Di Angkatan Clean and Jerk, Eko gagal melakukan angkatan pertama seberat 146kg dan tidak melanjutkan untuk angkatan kedua dan ketiga. Sedangkan Rico tidak melakukan angkatan Clean and Jerk karena sudah tidak punya peluang meraih tiket ke Olimpiade 2024 Paris.
Dengan hasil itu, Eko Yuli hanya mampu merebut medali perak sedangkan medali emas direbut lifter China, Li Pabin dengan Angkatan 146kg. Angkatan ini sekaligus mempertajam rekor dunia miliknya yang semula 145kg.
Di kelas 61 kg ini, lifter Amerika Serikat Hamton Morris berhasil merebut medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia dengan Angkatan Clean and Jerk 176kg. Rekor dunia sebelumnya untuk Angkatan Clean and Jerk 175kg.
“Saya tidak mau memaksakan untuk melakukan angkatan Clean and Jerk setelah gagal di angkatan pertama karena saya sudah memastikan tiket ke Olimpiade 2024 Paris. Sedangkan Rico Sahputra tidak melakukan angkatan Clean and Jerk karena peluangnya tertutup tampil di Paris,” kata Eko Yuli Irawan.
Menurut Eko, baik lifter China maupun Thailand tidak terlalu ngotot untuk tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi yang dijadikan ajang seleksi untuk tampil di Olimpiade 2024 Paris sehubungan adanya aturan setiap negara hanya mendapat jatah 1 lifter setiap kelasnya.
“Bukan hanya saya tetapi lifter China dan Thailand yang tampil juga tidak mau memaksakan unjuk keluarkan karena Piala Dunia Angkat Besi ini hanya sebagai ajang seleksi untuk mendapatkan tiket ke Paris,” ungkapnya.
Dengan hasil ini, Eko Yuli mencetak sejarah sebagai satu-satunya lifter Indonesia yang tampil di lima Olimpiade. Setiap kali tampil, Eko selalu membawa pulang medali ke Tanah Air.
Pada penampilan perdana di Olimpiade 2008 Beijing, Eko merebut medali perunggu. Lalu, di Olimpiade 2012 London Kembali meraih perunggu. Kemudian, di Olimpiade 2016 Rio de Jenairo meraih perak dan di Olimpiade 2020 Tokyo juga meraih perak.