Ibrahima menyebut, hal ini menjadi bukti bahwa Mali punya keseriusan untuk menghadapi persaingan pentas akbar edisi di Indonesia.
“Seperti yang kalian tahu, kami setelah tiba di Bandara, lalu datang ke hotel untuk menaruh barang-barang. Setelah itu kami langsung latihan untuk bekerja agar mendapatkan hasil yang terbaik,” katanya.
“Kami saat ini sudah punya target yang serius di Piala Dunia U-17 2023. Mali datang ke sini untuk menjadi juara dan membawa trofi ke Mali sebagai target kami,” ujarnya.
Ibrahima mengatakan skuad asuhan Soumalia Coulibaly tak sedikit pun merasa gentar berjumpa lawan-lawannya di Grup B, yakni Spanyol, Uzbekistan dan Kanada.
“Kami fokus mendulang kemenangan di pertandingan demi pertandingan. Kami mematok target tinggi di ajang ini, sebuah kebanggaan jika pulang bisa membawa piala. Kalian akan melihat di lapangan hasil kerja keras kami menjalani persiapan,” kata Ibrahima.
Mali menembus Piala Dunia U-17 setelah finis keempat pada Piala Afrika U-17 2023. Ajang ini menjadi edisi keenam yang akan diikuti Mali sepanjang sejarah. Pencapaian terbaik Mali adalah runner-up pada 2015.
Buat Mali, mereka tak mengalami kendala beradaptasi dengan cuaca di Solo yang mirip dengan negara mereka. “Udara disini amat mirip dengan negara kami. Tidak ada masalah berarti. Para prinsipnya kami harus siap menghadapi segala medan,” ucap Ibrahima.