Antv – Setelah bergulir secara maraton di empat region (wilayah) DKI Jakarta sejak Agustus lalu hingga Oktober kemarin. Rangkaian panjang liga basket pelajar terbesar Seri Ibu Kota, DBL 2023 DKI Jakarta Series akan memasuki fase puncaknya pada bulan November ini. Tepatnya pada tanggal 17 November nanti.
Saat dilangsungkannya Final DBL Seri DKI Jakarta di Indonesia Arena. Sekaligus jadi gelaran basket resmi pertama di venue basket indoor terbesar dan termegah tersebut, setelah FIBA World Cup 2023.
Hanya empat tim terbaik, dua putra dan dua putri, yang berhak tampil pada momen puncak dan bersejarah di Indonesia Arena pada 17 November nanti. Posisi sebagai finalis itulah yang akan diperebutkan oleh 16 tim berstatus terbaik dari wilayah masing-masing (region).
Terdiri dari delapan tim putra dan delapan tim putri. Dari persaingan putri, ada tim SMAK 1 Penabur Jakarta dan SMA Dian Harapan Jakarta yang berstatus champion dan runner-up West Region (Seri Jakarta Barat). Lalu ada SMA Jubilee (champion) dan SMA 1 PSKD (runner-up) dari North & Central Region (Seri Jakarta Utara & Pusat), SMAN 71 Jakarta (champion) dan SMAN 21 Jakarta (runner-up) dari East Region (Seri Jakarta Timur), serta SMAN 70 Jakarta (champion) dan SMAN 3 Jakarta (runner-up) yang mewakili South Region (Seri Jakarta Selatan).
Sementara pesaing putra ada tim SMA Bukit Sion (champion) dan SMA IPEKA Puri yang mewakili West Region (Seri Jakarta Barat), SMA Jubilee (champion) dan SMA Kolese Kanisius (runner-up) North & Central Region (Seri Jakarta Utara & Pusat), SMAN 71 Jakarta (champion) dan SMAN 91 Jakarta (runner-up) East Region (Seri Jakarta Timur), serta SMA Al-Izhar Pondok Labu (champion) dan SMAN 47 Jakarta (runner-up) South Region atau Seri Jakarta Selatan.
Untuk bisa merebut tiket tampil pada Final DBL Seri DKI Jakarta di Indonesia Arena, ke-16 tim itu harus bersaing pada fase Championship Series terlebih dahulu, yang dilangsungkan di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Pada tanggal 2 hingga 8 November mendatang.
”Selama sepekan kedepan kita akan menyaksikan persaingan yang kompetitif dari tim basket sekolah berstatus terbaik dari masing-masing wilayah se-DKI Jakarta. Saya mengucapkan selamat bertanding kepada para student-athlete kebanggaan kami semua. Saya sudah tak sabar menantikan, siapa yang akan mengukir sejarah merebut tiket tampil pada Final Party DBL 2023 DKI Jakarta Series di Indonesia Arena pada tanggal 17 November nanti,” ujar Lexyndo Hakim, Ketua Umum Pengprov Perbasi DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Lexy ini ikut bangga, karena pada musim 2023 ini, DBL Seri DKI Jakarta mencatatkan pertumbuhan luar biasa. Dari jumlah peserta dan sekolah yang terlibat. Juga animo penonton yang meningkat drastis.
”Kami (Perbasi DKI Jakarta) dan DBL Indonesia memiliki concern yang sama pada pembinaan. Khususnya di tingkat pelajar. Karena itu, kami berkolaborasi secara intens untuk terus meningkatkan partisipasi. Agar DBL dapat menjangkau lebih banyak pelajar dan sekolah yang ikut berpartisipasi. Termasuk memikirkan bagaimana agar animo dari pertumbuhan yang luar biasa itu dapat ditampung. Hingga muncul lah gagasan yang extra ordinary. Yakni, menggelar babak puncak di Indonesia Arena,” jelas pria yang juga sukses mengemban tugas selaku Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia pada SEA Games 2023 di Kamboja ini.
”Saya harus memberikan pujian kepada DBL Indonesia yang sudah 19 tahun mengambil peran secara konsisten untuk kompetisi basket pelajar di Indonesia. Harapannya tentu setiap tahunnya terus muncul terobosan baru dan kegiatan terlaksana dengan lebih baik lagi. Tentu ini sebuah keberuntungan luar biasa bagi kami (Perbasi DKI Jakarta) dan anak basket Jakarta khususnya,” tandasnya.
Fase Championship Series Gunakan Sistem Double Elimination DBL Indonesia selaku penyelenggara memberlakukan sistem kompetisi baru pada fase Championship Series musim ini. Jika pada musim-musim sebelumnya menggunakan sistem setengah kompetisi atau sistem grup, kali ini diberlakukan sistem double elimination. Dengan pembagian bagan kiri (left bracket) dan bagan kanan (right bracket).
Donny Rahardian selaku Vice Director DBL Indonesia menjelaskan bahwa dengan sistem double elimination ini seluruh tim yang bertanding mempunyai ‘dua nyawa’ atau jatah kalah tak boleh lebih dari dua kali, jika ingin menjaga kesempatan untuk terus melaju ke babak selanjutnya. Jika tim sudah mengalami kekalahan sebanyak dua kali, maka otomatis akan tersingkir.
"Dengan sistem ini, persaingannya akan lebih kompetitif. Jadi, kami memelihara semangat student athlete supaya bisa terus bersaing dan berusaha semaksimal mungkin pada babak Championship Series nanti. Mereka punya kesempatan yang sama di awal pertandingan. Kalau gagal, mereka masih punya kesempatan untuk evaluasi dan berjuang kembali di pertandingan berikutnya," jelas Donny.
Pada hari pembuka fase Championship Series di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kamis (2/11), akan menyajikan empat pertandingan sekaligus. Dua laga dari persaingan tim putri dan dua lainnya dari persiangan putra.
Pertandingan pertama dibuka oleh partai dari bagan kanan (right bracket) putri, yaitu tim putri SMAN 21 Jakarta yang akan melawan SMAK 1 Penabur Jakarta. Mereka bakal bertanding pukul 13.30 WIB.
Dilanjutkan laga tim putri SMA 1 PSKD Jakarta yang akan melawan juara bertahan Seri Ibu Kota SMAN 70 Jakarta pada pukul 15.35 WIB.
Dari persaingan putra, menyajikan pertandingan dari right bracket, antara tim putra SMA Al-Izhar Pondok Labu kontra SMA Kolese Kanisius Jakarta pukul 17.20 WIB. Dilanjutkan dengan laga SMA Bukit Sion melawan SMAN 91 Jakarta pukul 19.05 WIB.
Masing-masing pemenang dari seluruh pertandingan hari pembuka Championship Series ini, akan lanjut berlaga lagi dengan sesama tim pemenang pada hari Sabtu (4/11). Sementara tim yang kalah akan berhadapan dengan sesama tim yang kalah, untuk menjalani laga bertajuk do or die atau hidup-mati. Mempertaruhkan sisa ‘satu nyawa’ mereka pada hari Minggu (5/11).
Tim yang kalah lagi untuk kali kedua akan dipastikan langsung tersingkir. Sedangkan yang berhasil menang, akan tetap melanjutkan persaingan.