“Kita tidak mau kalah dan diam. Kita atur strategi Sifa dan Jasmin untuk supaya di tempatkan di gate yang tepat untuk menghadapi dua pebalap China. Dan betul, Alhamdulillah Jasmin dan Sifa bisa menjalankan perintah dengan baik dan selama perlombaan mereka tidak ada kendala, cukup lancar semuaya dilalui dengan baik.”
“Semua obstacle dihadapi dengan sangat bagus dan ternyata strategi ini bisa menghambat laju China untuk mendapatkan medali emas dan perak,” jelas Dadang.
Hasil satu medali emas dan satu perunggu dari BMX ini memperbaiki raihan yang dicapai pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Saat itu, Tim Indonesia meraih satu perak dari I Gusti Bagus Saputra dan satu perunggu dari Wiji Lestari melalui disiplin BMX.
“Terima kasih atas semua dukungan dan suport yang begitu banyak dari Ketua Umum kami, Jendral Polisi Listyo Sigit yang selama ini begitu banyak memberikan spirit kepada kami dan tim balap sepeda Indonesia. Alhamdulillah kita bisa memperbaiki prestasi yang diraih di Asian Games 2018 melalui pebalap muda kita,” ungkap Dadang.
“Tidak lupa untuk seluruh masyarakat Indonesia yang selalu mendukung dan mendoakan kami. di mana pejuang pahlawan olahraga ini berjuang di Asian Games 2022 Hangzhou,” tutupnya.
Hingga saat ini, Tim Indonesia sementara berada di peringkat ke-10 klasemen perolehan medali lewat capaian 4 medali emas, 3 perak dan 11 perunggu.