Jurnalis Inggris Soroti Rumor Pratama Arhan ke Suwon FC, Anggap Jadi Strategi Marketing

Pratama Arhan di FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Palestina (Foto : Dok. PSSI)

Dalam unggahan yang sama, Griffis menjawab salah satu komentar yang bertanya padanya soal apa salahnya Pratama Arhan menjadi strategi marketing klub, ternyata Griffis punya jawabannya sendiri.

"Mengontrak pemain untuk tidak memberinya peluang nyata tapi hanya menjadi alat marketing adalah hal yang buruk," jawab Griffis.

"Mendatangkan pemain untuk pengembangan dan prospek marketing tentu hal yang yang bagus," kata Griffis.

Dia mengaku tak punya masalah jika pemain sepak bola menjadi alat marketing. Namun harus ada timbal balik dari pemain tersebut, yakni peluang bermain. 

"Bahkan jika mereka merekrut pemain yang jauh di bawah kualitas awal mereka dengan keinginan untuk mengembangkannya," kata Griff. 

Griff mengklaim Tokyo Verdy tak peduli untuk mengembangkan bakat Pratama Arhan dengan memberinya menit bermain. Alih-alih menurunkan Pratama Arhan, justru Tokyo Verdy mendapatkan promosi instan dengan meningkatkan jumlah followers mereka di media sosial.