Namun, PP FTI justru mengajukan surat perpanjangan kepengurusan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) selama tiga bulan.
"PP FTI banyak sekali pelanggaran, misalnya rakernas, sudah ditetapkan tidak dijalankan," kata Suryati Azizah.
"Saya pikir PP FTI khususnya ketua umum terlalu otoriter, mengambil keputusan untuk membangun cabor Triathlon ke depan," tegas Fathoni.
Mayoritas Pengprov Ingin Secepatnya Munas
Dengan begitu, para mayoritas pengprov ingin segera dilaksanakan Munas PP FTI untuk memilih Ketum baru. Hal ini dilakukan agar program PP FTI bisa hidup kembali, meraih prestasi di kancah nasional dan internasional.
"Harapan kami munas digelar, ketum baru dapat membina atlet dan mengatur manajemen organisasi kedepannya lebih baik lagi. PP FTI saat ini gagal total. Memberangkatkan atlet saja tidak. Atlet berangkat itu karena kegiatan KONI Pusat atau Kemenpora, PP FTI tidak kerja sama sekali, membina atlet itu para pelatih. Mereka tidak punya anggaran membina atlet, tidak layak Joko Warsito memimpin PP FTI," tegas Yopie War.
"Kurang lebih sudah 50+1, 17-18 Pengprov ingin segera digelarnya munas. Harus secepatnya paling tidak bulan September atau Oktober. Semakin lambat semakin banyak lagi kebijakan yang kurang memihak kepada pengprov, tidak sesuai AD/ART," tegas Fathoni.