Seperti diketahui jika Spanyol merupakan sang juara bertahan, sementara Kanada merupakan kuda hitam yang difavoritkan di tempat kelima.
Kejutan juga hadir saat pertandingan Latvia, walaupun jumlah penjualan tiket tidak sebanyak laga Kanada dan Spanyol, tetapi fan Latvia juga memeriahkan seluruh pertandingan timnya dengan segala pernak-pernik, serta yel-yelnya. Uniknya lagi, mayoritas fan Latvia datang langsung dari negaranya ke Jakarta, Indonesia.
FIBA Central Board Member, Erick Thohir mengapresiasi pencapaian dari pelaksanaan Piala Dunia Basket di Indonesia ini. Menurutnya dengan disiarkannya pertandingan di Indonesia Arena ke seluruh dunia, dapat menjadi promosi bagi Indonesia.
"FIBA pun memuji penyelenggaraan di Indonesia ini, mereka terkaget-kaget karena bagus sekali menurutnya. Tapi kadang yang kurang itu branded. Lalu, yang juga mendapatkan apresiasi adalah jumlah penonton Indonesia mencapai lebih dari 111 ribu, ini luar biasa. Masih paling tinggi di antara pertandingan (penyisihan grup) di Jepang dan Filipina. Itu angka yang luar biasa," tegasnya.
Penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 ini, menurutnya, berdampak bagus untuk perkembangan prestasi basket Indonesia dan juga industri bola basketnya. Di mana Indonesia dinilai bisa bertransformasi baik dari segi kompetisi.
"Memang harus begini terlebih dahulu. Jadi kompetisi basket di Indonesia harus siap bertransformasi menjadi liga yang bagus seperti di Jepang. Kita dorong perubahan itu di Liga lewat perubahan format menjadi home & away, sehingga itu membuat pendapatan klub juga naik dan fan juga bisa berinteraksi. Artinya, industrinya juga berjalan. Bila peningkatan level ini berjalan, baru mengikuti prestasi Timnasnya," tambah Erick yang juga Menteri BUMN itu.