Kuarter ketiga Milos kemudian menarik para pemain yang produktif menyumbang angka. Ini bisa dimanfaatkan oleh Patriots dengan hanya kebobolan 14 poin. Sebaliknya, Hendrick Xavi Yonga dkk memasukkan 15 angka untuk menutup kuarter ketiga 59-42.
Kuarter pamungkas, timnas Indonesia kembali menunjukkan dominasinya. Zane membongkar pertahanan Patriot lewat tembakan-tembakan jarak jauhnya. Sumbangan 10 poin dari Zane di kuarter ini membuat timnas Indonesia menjauhkan selisih kemenangan menjadi 82-56.
Zane, pemain keturunan berdarah Indonesia-AS menjadi top skor dengan mencetak 13 poin, empat rebound, dan empat assist. Yudha, Widyanta Putra Teja, dan Derrick sama-sama menyumbang sembilan poin.
Sementara dari tim Patriots, Dame Diagne menjadi top skor dengan 21 poin dan delapan rebound. Yonga menyumbang 11 poin, dan Antoni Erga sembilan angka.
"Saya bertemu Zane bulan November di Las Vegas. Jadi saya sudah lihat permainan dia yang bagus. Dia akan jadi tambahan besar buat timnas kita jika dia dihitung sebagai pemain lokal," kata Cacing.
Sementara Youbel mengatakan Patriots mendapatkan kesempatan bagus bermain di Indonesia Arena menghadapi lawan-lawan yang lebih bagus. Menurut Youbel, ini akan bagus untuk pembelajaran para pemain muda di tim Patriots. Youbel juga menyatakan kebanggaannya Indonesia kini sudah memiliki venue basket internasional seperti Indonesia Arena. Menurut dia, ini sangat bagus untuk perkembangan basket Indonesia karena akhirnya kita punya arena basket internasional yang representatif.
"Seiring dengan hype basket yang terus naik, tugas kita selanjutnya adalah mengisi kursi-kursi di dalamnya penuh. Itu akan jadi pengalaman luar biasa untuk pemain, pelatih, dan juga penonton. Semoga nanti pas FIBA World Cup Prancis lawan Kanada kursi penonton di Indonesia Arena ini bisa penuh," kata Youbel.