Antv – Muhammad Ferarri meninggalkan Persija di awal musim BRI Liga 1 2023/2024. Kapten Timnas Indonesia U-20 itu mengikuti pendidikan Kepolisian.
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, buka suara terkait kemungkinan timnya menghukum Muhammad Ferarri. Bek berusia 20 tahun itu memilih untuk menjadi Polisi.
"Ya, tapi ini internal. Kami tidak ingin mencuri uangnya karena saya tahu tidak semua pemain Indonesia memiliki gaji yang sama dengan pemain asing. Kita lihat nanti," ujar Thomas Doll.
"Saya juga berbicara dengan klub, tapi kami tidak ingin menghancurkannya. Dia pemain yang fantastis dan sangat baik," katanya menambahkan.
Muhammad Ferarri kemungkinan akan absen membela Persija selama lima bulan, atau hingga putaran pertama BRI Liga 1 2023/2024 berakhir. Keputusannya itu membuat Thomas Doll kecewa.
"Dia berbicara dengan orang tuanya, dengan semua orang. Pertama kali saya kecewa karena saya membutuhkan semua pemain, tapi di sisi lain, saya juga tidak tahu," ucapnya.
"Mereka juga berpikir untuk masa depan pemain muda. Semua orang memiliki situasi pribadi yang berbeda. Terkadang tidak mudah untuk mengambil keputusan yang tepat," tambahnya.
Thomas Doll menyamakan keadaan Muhammad Ferarri dengan situasi Abdulla Yusuf Helal di Persija pada musim lalu. Penyerang berusia 30 tahun itu memilih untuk membela Timnas Bahrain di tengah-tengah BRI Liga 1.
"Saya ingat Januari tahun ini, Yusuf, dia bermain bukan untuk Persija, tapi dengan tim nasional. Itu juga merupakan situasi yang sangat sulit," tutur arsitek kelahiran Jerman ini.
"Sangat sulit baginya karena semua orang di negaranya mengatakan bahwa dia harus bertahan. Di sisi lain, Persija juga. Tentu saja Anda mempunyai kontrak di Persija."
"Namun, terkadang tidak mudah untuk menangani beberapa situasi. Di Eropa, tidak pernah bisa terjadi. Anda harus bermain untuk klub Anda. Ketika tidak, Anda harus mengambil tas Anda dan pergi, tapi di Indonesia situasinya sedikit berbeda."
"Maksud saya, ini juga sangat profesional di sini, tapi terkadang kita harus memikirkan bagaimana situasi pribadi juga dari para pemain. Kami akan menemukan solusi terbaik juga untuk Ferarri, tapi tentu saja kita harus melakukan sesuatu," imbuh Thomas Doll.
Selain Muhammad Ferarri, ada delapan pemain Timnas Indonesia kelompok umur lainnya yang ikut pendidikan Kepolisian. Mereka adalah Kakang Rudianto, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Ananda Raehan, Dimas Juliono, Rabbani Tasnim, Daffa Fasya, dan Muhammad Faiz Maulana.