Prawira semakin di atas angin, ketika mereka unggul 15 angka 69-54 di kuarter ketiga. Tetapi keunggulan tersebut belum aman. Karena Dewa United bisa meningkatkan tempo permainan, untuk memperbanyak attempt. Sampai di sisa satu menit, Dewa United masing mengancam. Mereka hanya terpaut 10 angka 74-84 dari Prawira berkat three point Kaleb Ramot Gemilang.
Dewa United juga memaksa head coach Prawira David Singleton meminta time-out. Ini terjadi setelah Yeison Yan Colome mencetak dua angka dengan jump shot. Dewa United mendekat 76-84.
Sementara itu, seketika perlawanan Dewa United terhenti setelah three point dari Yudha Saputera. Prawira akhirnya mampu menjaga keunggulan hingga buzzer berbunyi. Empat pemain Prawira mencetak double digit points, antara lain Brandone Francis 24 poin, Jarred Shaw 18 poin, M. Fhirdan Guntara 12 poin, dan Yudha Saputera 11 poin. PRawira mencetak 32 point in the paint, dengan 20 assist. Jelas ini menjadi catatan statistik yang bagus.
Ditambah lagi three points field goals yang mencapai 34% dengan 12 kali tembakan tiga angka dari 35 attempt.
"Ini pertandingan yang penting. Kami memang tim bola basket terbaik di liga ini. Saya sangat bersemangat untuk bisa tampil di Final. Pelita Jaya tim bagus, dan saya akan berusaha memenangkan pertandingan itu," kata Brandone Francis.
Dewa United sudah berusaha keras di laga do-or-die kali ini. Anthony Johnson selesai dengan double-double yakni 13 poin dan 12 rebound. Kaleb Ramot Gemilang tampil sebagai top score dengan 21 poin. Lalu dari bench, ada Yeison Yan Colome dengan 17 poin.
Dewa United untuk kedua kalinya disapu oleh Prawira di babak playoffs. Karena pada tahun 2022, mereka juga disingkirkan oleh Prawira di putaran pertama. Prawira sukses mengembalikan kehormatan basket Bandung. Karena mereka lolos ke Final IBL 2023. Mereka lolos ke final untuk pertama kalinya sejak 2008, atau dulunya bernama Garuda Bandung. Prawira akan berhadapan dengan Pelita Jaya di partai puncak IBL musim 2023.