Imbasnya tiga pemain, pelatih kiper dan ofisial Timnas Indonesia U-22 harus menerima sanksi dari AFC. Diantaranya, Titan Agung dan Komang Teguh Trisnanda dijatuhi sanksi larangan bermain dalam enam pertandingan plus denda US$1000 atau sekitar Rp14 juta.
Sanksi yang sama berupa larangan mendampingi tim dan denda juga diberikan kepada ofisial Timnas U-22, Tegar Diokta Andias dan pelatih kiper Sahari Gultom.
Sedangkan gelandang Muhammad Taufany bersama dua ofisial Ahmad Nizar Caesarea Noor dan Muhni Toid Sarnadi disanksi tak bisa bersama tim dalam enam pertandingan mengacu pasal 51 Kode Disiplin dan Etik AFC yang berkaitan dengan keributan dalam pertandingan.
Jumlah personel Thailand yang disanksi AFC mencapai delapan orang. Empat di antaranya merupakan pemain Changsuek yakni Soponwit Rakyart, Chayapipat, Supunpasuch, Purachet Todsanit, dan Thirapak Prueangna.
Soponwit bersama pelatih kiper Prasobchoke Chokemor, Pattarawut Wongsriphuek (ofisial), dan Mayeid Mad-Adam (ofisial) disanksi larangan bersama tim selama enam pertandingan dan denda US$1000 atau sekitar Rp14 juta. Keempat orang ini dinyatakan melakukan pelanggaran serius terhadap Pasal 47 Kode Disiplin dan Etik AFC.
Kompatriot Soponwit yaitu Chayapipat, Purachet, dan Thirapak hanya dihukum larangan bermain selama enam pertandingan. Sanksi yang sama juga dijatuhkan kepada asisten pelatih Bamrung Boonprom.
Sanksi AFC untuk Thailand tidak berhenti sampai di sana. AFC juga menjatuhkan hukuman denda US$10.000 atau Rp149 juta kepada FAT karena melanggar pasal 51.1 Kode Disiplin dan Etik AFC.