Antv – Persatuan Renang Indonesia atau PRSI berencana berubah nama dan logo pada Musyawarah Nasional Khusus yang akan berlangsung akhir Juli 2023.
Perubahan nama dan logo ini mengikuti Federasi Renang Dunia atau FINA yang juga berubah nama dan logonya menjadi World Aquatics pada FINA Extraordinary General Congress di Australia, 12 Desember 2022 lalu. Perwakilan PB PRSI yang hadir Wakil Ketua Umum Harlin Rahardjo.
Presiden World Aquatics, Husain Al Musallam saat Kongres di Australia juga memberikan kepercayaan kepada Anindya Bakrie untuk menjadi Pengurus World Aquatics dengan jabatan Business & Investment Committee.
Menurut Harlin, perubahan nama ini baik FINA dan PRSI membutuhkan nama organisasi yang bisa mencerminkan tidak hanya satu cabang olahraga renang. Melainkan ada cabang olahraga lainnya yang juga harus terwakili.
"PRSI ada lebih dari satu cabang olahraga. Ada renang, polo air, renang artistik, loncat indah, renang perairan terbuka, renang master juga high diving. Semuanya harus terwakili," jelas Harlin.
"Terinspirasi dari FINA, PRSI juga akan merubah namanya menjadi Akuatik Indonesia yang akan di sahkan pada Munasus mendatang. Kami juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menjadi bagian dari sejarah logo baru PRSI dengan mengikuti sayembara," imbuhnya.
Perubahan nama ini juga hasil dari Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PB PRSI di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada 19 Februari 2023 lalu.
Rencananya perubahan nama dan logo akan dibahas pada Musyawarah Nasional Khusus atau Munasus yang akan berlangsung pada akhir Juli mendatang.
PRSI juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti sayembara perubahan nama dari PRSI menjadi Akuatik Indonesia. PRSI berdiri pada 21 Maret 1951 dengan Ketua Umum pertama Prof. dr. Poerwo Soedarmo.
PRSI kini sudah berusia 72 tahun. Adapun ketentuan mengikuti sayembara ada di media sosial PB PRSI yakni instagram/tiktok/twitter/facebook : @pbprsi.