Pemain Top Eropa Hijrah ke Arab Saudi, Cristiano Ronaldo Disebut 'Idiot' Usai Dianggap Jadi Penyebab

Cristiano Ronaldo Bersama Al Nassr (Foto : Twitter @AlNassrFC_EN)

Antv – Daya tarik Cristiano Ronaldo dituding menjadi penyebab banyaknya bintang top sepak bola Eropa hengkang ke Liga Arab Saudi pada musim ini. Bahkan, pemain berusia 38 tahun ini disebut idiot.

Pemain Al Nassr ini mendapat celaan dari pakar sejarah dan ilmu politik sekaligus kolumnis di Expresso serta Radio Renascenca, Henrique Raposo.

Raposo mengeluhkan sejumlah bintang top Eropa yang dianggap masih bisa bersaing di Benua Biru namun 'tergoda' bermain di Liga Arab Saudi. Kekesalan itu membuat Raposo menuding Ronaldo sebagai penyebab.

Cristiano Ronaldo disebut 'idiot'. (Foto: Twitter @AlNassrFC_EN)

Kehadiran pemain Timnas Portugal tersebut di Liga Arab Saudi dianggap sebagai sosok yang dimanfaatkan secara politik oleh Arab Saudi.

"Masalahnya dimulai dengan Ronaldo, yang menjadi orang idiot yang dimanfaatkan kediktatoran, salah satu yang terburuk di dunia, dan membuka pintu bagi pemain lain untuk juga menjadi orang bodoh yang berguna dari kediktatoran yang mencoba melegitimasi dirinya sendiri," ujar Raposo, seperti dilansir dari laman Abola, pada Senin, 03 Juli 2023.

Raposo juga mengkritik keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman dalam transfer 'gila-gilaan' Liga Arab Saudi saat ini.

"Ada tokoh di sini, Mohammad bin Salman, yang 'mengeringkan' kekuatan lokal dan menjadikan Arab Saudi semacam kediktatoran Eropa, dengan negara terpusat dan diktator," tutur Raposo.

Cristiano Ronaldo pindah ke Liga Saudi pada Desember 2022 dengan bayaran fantastis. Kini, Karim Benzema, N'Golo Kante, Kalidou Koulibaly, Ruben Neves, hingga Edouard Mendy, mengikuti jejak Ronaldo pindah ke klub-klub Saudi.

Karim Benzema Resmi diperkenalkan Al Ittihad. (Foto: Twitter @ittihad_en)

Raposo mengaku sedih melihat sejumlah pemain yang masih produktif harus meninggalkan Eropa yang terkenal kompetitif ke Liga Saudi.

"Sungguh menyedihkan melihat pemain sepak bola yang menjadi bintang, simbol, dan panutan bagi anak-anak kita, tidak hanya di Eropa tetapi di seluruh dunia, berubah menjadi orang bodoh yang dimanfaatkan kediktatoran. Kami memiliki pemain yang menghasilkan bersih 5,6,7, 10 juta euro dan menerima tawaran 50, 60 atau 70 juta euro," kata Raposo.