"Jadi semua event akuatik sudah harus memakai FINA Rules terbaru. Wasit pun harus dibekali dengan peraturan-peraturan terbaru ini. Dalam pelatihan ini pun akan ada sesi khusus mengenai peraturan terbaru dari FINA," ujar Agung.
Agung menambahkan bila titik berat pelatihan terletak pada materi kode etik perwasitan di cabor akuatik, manajemen lomba dan peraturan dasar dan umum cabang olahraga renang lintasan.
"Dalam pelatihan, peserta tidak hanya menerima materi dalam bentuk teori tetapi juga praktik di kolam renang. Selain itu ada pra test dan post test," katanya.
Pelatihan perwasitan menghadirkan para narasumber yang berkompeten. Selain Agung sendiri, ada Tri Tunggal Setiawan dari PB PRSI, Faradise Lekso (NTO), dan Eka Juniriana (Binpres Pengda PRSI DIY).
Sementara, Wesley Heince Parera Tauntu yang mewakili KONI DIY memberi apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan perwasitan. Pasalnya, wasit merupakan elemen yang sangat dibutuhkan di event olahraga. Mereka pun memiliki peran penting sehingga harus ditingkatkan kualitasnya melalui pelatihan.
“Kami mengapresiasi dan menyambut baik penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM wasit,” kata Wesley.
Pelatihan ini penting karena wasit memiliki peran yang penting pula. Dia menjadi elemen yang dibutuhkan di event olahraga. Dengan wasit yang berkualitas akan menghasilkan event yang lebih berkualitas pula. Efeknya prestasi akuatik di Pengda PRSI bisa meningkat,” ucap anggota Bidang Pendidikan dan Pembinaan Prestasi KONI DIY.