Usai mendapatkan momentum, penampilan Timnas Putra jusutru mengendor di kuarter ketiga. Momentum itu membuat Vietnam mampu samakan kedudukan 59-59 di kuarter ketiga.
Target harus sapu bersih membuat para pemain timnas bangkit dan menutup kuarter keempat dengan kedudukan 88-82.
“Pada pertandingan hari ini kami mendapat banyak pelajaran berharga. Sejak awal lawan tampil percaya diri, mereka bisa mengembangkan permainan dan kami tidak mampu mengantisipasi dengan baik," jelas Asisten Pelatih Timnas Putra, Johannis Winar.
Arsitek yang karib disapa Ahang itu menegaskan bahwa para pemain harus gas pol sejak awal pertandingan. Tidak boleh kasih angin ke lawan. Itu bisa bahaya dan menjadi bumerang bagi diri sendiri.
"Pada pertandingan hari ini kami mendapat banyak pelajaran berharga. Sejak awal lawan tampil percaya diri, mereka bisa mengembangkan permainan dan kami tidak mampu mengantisipasi dengan baik. Permainan anak-anak juga gak konsisten. Naik turun,” ungkap pelatih yang akrab disapa Ahang itu.
Pertandingan melawan Thailand pada pertandingan berikutnya bisa menjadi ujian untuk timnas. Dijadwalkan, Thailand akan sua Timnas basket putra.
"Pada laga berikutnya kami tidak boleh bermain dengan gaya seperti ini. Terlihat kami kesulitan untuk menemukan bentuk permainan terbaik kami. Saat lawan mendapat momentum, kami susah payah untuk bangkit dan ini menjadi pembelajaran berharga untuk kami," pungkas mantan nakhoda Pelita Jaya Bakrie itu.