Pesantren Fauzan Juara Sepak Bola Api Kemenag Cup 2023 yang Hidup Kembali Setelah 58 Tahun Terhenti

Sepak Bola Api yang Hidup Kembali Setelah 58 Tahun Terhenti (Foto : Dok. Istimewa)

Antv – Laga utama atau Big Match final Sepak Bola Api antar Pesantren se- Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam ajang Kemenag Garut Cup 2023 Ramadhan 1444 Hijriyah, Pesantren Fauzan berhasil merebut juara pertama dengan menaklukan klub sepakbola api Pesantren Darul Huda, Kecamatan Pameungpeuk, Garut Selatan, Kamis malam (13/4/2023) pekan lalu.

Dalam permainan yang berdurasi 2 x 15 menit tersebut, berlangsung seru dan sengit, sehingga mampu menghibur karena olah raga tradisonal para santri ini sudah lama terhenti. Tepatnya sejak tahun 1965, atau 58 tahun lalu.

Dalam laga final itu, klub sepakbola api Pesantren Fauzan menang telak 4-1 atas klub sepak bola Darul Huda untuk meraih trophy Kemenag Garut Cup 2023. Kegiatan ini total diikuti oleh 12 pondok pesantren se-Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pesantren Fauzan Juara Sepak Bola Api Kemenag Cup 2023. (Foto: Dok. cakrawala.co)


Bupati Garut Rudy Gunawan dan unsur Forkopimda Garut juga turut menyaksikan laga yang berlangsung cukup seru dan mendebarkan tersebut.

Usai laga dan penyerahan hadiah, Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas terlaksananya model kompetisi sepak bola api yang dinilainya sebagai satu inovasi dan kreativitas.

"Saya sangat mengapresisi kepada Kantor Kemenag Garut Bidang PD Pontren yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat baik dan positif bagi para santri dan ini dilaksanakan dengan menggandeng teman-teman dari IJTI yang aktif dan kreatif," kata Rudy Gunawan dalam kesempatan sambutannya.

Ia meminta Sepakbola Api dihidupkan kembali dan bergabung ke Komite Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Garut pimpinan Hj. Diah Kurniasari.

"Saya juga ingin meyakinkan untuk para juara nanti akan diberikan hadiah melalui KORMI nanti silahkan minta ke KORMI hadiahnya ya," ungkapnya yang disambuk tepuk tangan para peserta dan offisial juga para suporter dari kedua klub.

Sementara itu Kepala kantor Kemanag Garut H. Cece Hidayat menyampaikan tujuan serta misi melalui kegiatan ekshibisi Kompetisi Sepakbola api tersebut, sebagai salah satu upaya menggairahkan pondok pesantren.

"Ini juga salah satu upaya kita dalam pemuliaan pesantren, dimana memiliki tradisi yang di Garut sudah lama sempat menghilang, maka pada momentum ini kami mencoba membangkitkan kembali eksistensinya," ungkap H. Cece Hidayat.

Diketahui, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki tradisi unik sepak bola api yang dimainkan oleh para santri. Olahraga ini sebelumnya sempat hilang dan terakhir populer di tahun 1965.

Rencananya, kegiatan tersebut akan kembali dihidupkan dan menjadi kegiatan rutin di bulan Ramadan pada tahun-tahun berikutnya.

Kegiatan sepak bola api antar santri ini merupakan tradisi yang unik karena mengandung kreativitas.

Diharapkan event unik sepak bola api ini, bisa identik dengan Garut, dan menjadi agenda wisata religi di sana.

Seiring berjalannya zaman, Sepak bola api semakin meredup keberadaannya dan sempat terhenti sejak tahun 1965.

Olahraga rekreasi sepak bola api ini, kemudian kembali dihidupkan melalui eksibisi sepak bola api Kemenag Garut Cup Ramadhan 1444 H yang digelar di lapang Otto Iskandar Dinata, Kecamatan Garut Kota, Jawa Barat, tersebut.

Pemerintah daerah Garut menilai, jika sepak bola api ini bisa menorehkan sejarah, karena sepak bola api Garut telah dikenal di Indonesia bahkan dunia.