Pakar: Menpora Baru Harus Segera Urai Persoalan Olahraga

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (Foto : Setkab)

Antv –Presiden Jokowi resmi melantik Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Senin 3 April 2023.

Dito menggantikan posisi Zainuddin Amali yang mundur karena menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. Pelantikan Dito sebagai Menpora mendapat sambutan baik dari masyarakat olahraga.

Dengan usianya yang masih terbilang muda 32 tahun, Dito diharapkan mampu bekerja energik dan cekatan untuk menuntaskan pekerjaan rumah (PR) olahraga yang kompleks dan perlu penanganan cepat.

"Menpora yang baru dituntut segera tancap gas untuk mengurai persoalan dan menjalankan program keolahragaan. Tidak ada waktu lagi stasioner untuk orientasi dan adaptasi," kata Pakar Manajemen Prestasi Olahraga, Djoko Pekik Irianto dalam keterangan tertulis yang diterima Antvklik.com, dikutip Selasa (4/4/2023).

Djoko Pekik menjelaskan, Menpora yang baru juga harus segera melakukan langkah koordinatif dan konsultatif. Langkah ini tak hanya bersifat vertikal, tapi juga horisontal.

Dalam langkah koordinatif, Menpora Dito harus melakukan koordinasi dengan KONI, KOI dan induk cabang olahraga untuk mengakselerasi kesiapan keikutsertaan Indonesia di berbagai event olahraga.

Mulai dari Sea Games Cambodia bulan Mei 2023, Asian Games Hang Zhou November 2023, dan Prakualifikasi Olympic, yang telah dimulai sejak 2022. "Juga memantapkan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah berbagai event tahun 2023," ujar Djoko Pekik yang juga Guru Besar bidang Olahraga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Adapun sejumlah event yang akan digelar di Indonesia antara lain, FIBA World Cup, Bidding Olympic Games 2036, World Beach Games, Indonesia Open, Indonesia Master, Jakarta E Prix, dan World Superbike.

Selain olahraga secara umum, Menpora yang baru juga diminta untuk menuntaskan sejumlah persoalan di sepakbola.

Salah satu yang paling hangat adalah kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Menpora Dito bersama PSSI harus bisa membangun komunikasi dan lobi yang baik dengan FIFA. Termasuk untuk menuntaskan tragedi Kanjuruhan.

Djoko Pekik meminta agar Timnas U-20 dipertahankan untuk disiapkan dalam berbagai event sepakbola seperti Sea Games Cambodia, Asian Games Hang Zhou, dan kualifikasi Piala Dunia Senior tahun 2026.

"Menduniakan sepakbola Indonesia dengan mempercepat implementasi Inpres Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan plPembangunan Sepakbola Nasional," ujarnya.

Sementara terkait langkah konsultatif, Menpora Dito harus segera melapor kepada Wapres selaku Koordinator Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Pusat.

Tujuannya agar segera menggerakkan 21 kementerian dan lembaga sesuai amanah Perpres No 86 Tahun 2021, untuk mengeksekusi berbagai DBON agar on the track dalam upaya meraih peringkat 5 Olympic 2044.

"Juga konsultasi dengan Kemenkeu dan Bappenas dalam penyiapan anggaran DBON (yang selama ini terkendala). Termasuk bersama-sama Bappenas menuntaskan Perpres Manajemen Talenta Nasional (MTN) bidang olahraga," pungkas pria yang juga Ketua Umum KONI DIY.