Agustiar memahami bahwa batalnya Indonesia menjadi tuan Rumah Piala Dunia U-20 tentu membawa kekecewaan bagi masyarakat Tanah Air. Pun, dengan dirinya yang membayangkan Timnas Indonesia bisa berprestasi di level dunia.
Kendati dilanda kekecewaan, pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI itu, mengajak untuk seluruh pihak mengambil hikmah, introspeksi diri dan tidak saling menyalahkan. Terlebih saat ini adalah bulan Ramadhan yang jangan sampai tercemari oleh kebencian satu sama lain.
"Kita harus terus semangat, Jangan seolah kiamat. Politik memang selalu ada di setiap sendi kehidupan, namun jangan tendensius mencampuradukan ke hal tersebut, lalu mencari kambing hitam," ucapnya.
"Kita harus menatap ke depan. Keputusan pembatalan FIFA sungguh berat, namun bagaimanapun tetap harus kita terima dengan lapang dada dan menjadi hikmah pembelajaran dan momen introspeksi kita untuk menjadi lebih baik di masa depan," jelasnya.
Selain itu ia meyakini, dengan kejadian ini, Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI, tak akan tinggal diam dan tentu akan memberikan solusi terbaik untuk sepakbola kita, terutama di masa yang akan datang .
" Kita harus percaya bahwa Erick Thohir telah berjuang secara maksimal, dan tentu akan terus bekerja memberikan solusi dari masalah ini demi bangkitnya sepakbola Indonesia di masa yang akan datang, " tuturnya.
Lebih lanjut, Agustiar mengingatkan kejadian pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA bukan kali pertama ini terjadi. Sebelumnya, Yugoslavia pada 1993.