Erick pun kagum dengan perjuangan Australia yang mencoba bangkit usai terjadi kasus di tubuh federasi lama dan juga gagal lolos ke Piala Dunia 2002.
FFA yang dibentuk menggantikan federasi sebelumnya pun mulai melakukan serangkaian aksi transformasi, baik dari pengelolaan kompetisi hingga peta jalan sepakbola Australia untuk jangka panjang.
"Perbincangan dengan Chris sangat menarik. Terlebih ada kedekatan emosional juga karena kita sama-sama bagian dari keluarga besar Asean Football Federation (AFF)," kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Australia, kata Erick, membuka pintu untuk bekerja sama dalam mengembangkan sepak bola di Indonesia.
Mereka menilai Indonesia merupakan negara dengan potensi sepak bola yang besar, baik dari segi industri maupun kualitas permainan.
"Kami berbicara mengenai kerja sama organisasi antara PSSI dan FFA, serta kerja sama regional untuk pengembangan sepak bola di Asia Tenggara," pungkas Erick.