PRSI berharap, anggaran itu bisa cair secepatnya. Apalagi mereka akan melakukan try out di luar negeri, seperti tim renang latihan dan bertanding di Singapura selama sepekan pada pertengahan Maret, serta latihan dan bertanding di Malaysia selama sepekan pada awal April. ”Itu menjadi persiapan akhir untuk atlet mengejar puncak performa di SEA Games Kamboja 2023 (pada 5-17 Mei),” kata Ali.
Secara nilai anggaran, lanjut Ali, pihaknya telah memahami besaran nilai yang diajukan dalam proposal tidak sama atau lebih sedikit daripada yang disetujui oleh tim review Kemenpora. Hanya saja, mereka tidak bisa menerima kalau anggaran itu cairnya berlarut-larut. ”Sekarang, semua cabang teriak karena anggaran pelatnas belum diterima sedangkan SEA Games tak lama lagi,” ungkapnya.
Selain itu, Ali menuturkan, ada kemunduran dalam konsep pemberian anggaran bantuan pelatnas. Tahun lalu, anggaran itu diberikan untuk kebutuhan satu tahun penuh. Tahun ini, anggaran hanya diberikan hingga selesai SEA Games 2023. Nantinya, cabang mesti mengajukan proposal baru untuk pelatnas berikutnya, yakni untuk Asian Games Hangzhou, China 2022 pada 23 September-8 Oktober 2023.
Konsep anggaran pelatnas per ajang itu seperti era sebelum terbitnya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional. ”Kalau per ajang, kami tidak leluasa membuat program latihan jangka panjang karena tidak ada kepastian anggaran untuk satu tahun penuh,” terang Ali.
Manajer Timnas Sepeda PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Budi Saputra mengatakan, pihaknya pun melakukan pelatnas tanpa putus sejak tahun lalu. Mereka beranggotakan masing-masing tiga atlet untuk cross country putra-putri, serta tiga atlet putri dan tujuh putra untuk road race.
Sejauh ini, mereka juga belum menerima anggaran bantuan pelatnas walau proposal mereka sudah disetujui dari bulan kemarin. Akan tetapi, mereka tidak panik karena menggunakan anggaran mandiri untuk melanjutkan pelatnas. Lagi pula, semua pengeluaran itu akan diganti atau reimburse saat anggaran cair.
Ketika ditanya mengenai situasi itu dan nilai anggaran yang diterima, Budi tidak mau bicara mengenai kondisi ideal. Dia hanya memastikan Kemenpora telah memberikan dukungan penuh. ”Kami akan memanfaatkan apa yang diberikan pemerintah dengan semaksimal mungkin,” tutur Budi.