Ribuan Pelajar Dari 200 sekolah di DKI Jakarta & Banten Ramaikan SAC Indonesia 2022

Aksi Valenxia Tanza Gracia di nomor lompat jauh pada SAC indonesia (Foto : istimewa)

Antv – Kompetisi atletik pelajar terbesar Tanah Air akhirnya hadir menyapa para siswa dan siswi dari sekolah-sekolah di wilayah DKI Jakarta dan Banten

Mendapat antusias luar biasa lebih dari 3.000 peserta dari 200 sekolah tingkat SD,SMP, hingga SMA. Student Athletics Championships (SAC) Indonesia – Jakarta & Banten Qualifiers resmi dibuka pada Jumat (18/11) pagi di Stadion Atletik Rawamangun.  

 

Lari nomor 80 meter putra pada SAC Indonesia Jakarta-Banten. (Foto: istimewa)

 

Pada hari pertama sekaligus pembukaan kualifikasi wilayah Ibu Kota dan Banten ini, langsung mempertandingkan 10 nomor lomba. Beberapa nomor lintasan atau lari masih menggelar babak penyisihan untuk menentukan para finalis yang akan tampil pada babak final perebutan podium juara pada hari terakhir, Minggu besok (20/11).

Sementara untuk nomor lapangan, seperti lompat jauh dan tolak peluru langsung digelar hingga babak final dan menentukan pemenangnya. 

 

 

Vallenxia Tanza Gracia siswi North Jakarta Intercultural School naik podium juara lompat jauh putri tingkat pelajar SMA, usai mencatat lompatan sejauh 4,35 meter. 

Sebagai juara dari jenjang SMA, Vallenxia Tanza Gracia akan maju ke babak National Championship. Yang akan dihelat pada 9-11 Desember mendatang. Nantinya, dia akan bertemu para juara lompat jauh putri dari regional qualifiers lain. Dia tak sendirian. Ada Diva Rahmawati Sangaji (SMAN 10 Jakarta ) yang berhasil menjadi runner-up dengan lompatan sejauh 4,21 meter. Sedangkan di posisi ketiga ada Rahila Savira Nadin dari SMAN 2 Pandeglang dengan jarak lompatan 4,12 meter.

Fadhil Muhammad Rizky dari SMAN 13 Jakarta menjadi champion pada persaingan putra tingkat SMA. Dia mencatat jarak lompatan terbaik, yakni 6,01 meter. Fadhil akan melenggang ke National Championship didampingi delegasi SMAN 1 Jakarta, Abdillah yang naik podium sebagai runner-up dengan jarak 5,97 meter.

Sementara itu, Nawra Janitra Waraputri tampil istimewa di nomor tolak peluru tingkat SMP persaingan putri.  Siswi SMPN 115 Jakarta itu berhasil menjadi yang terbaik setelah berhasil mencatatkan lemparan terjauh 6,91 meter. Dia mengungguli Novella Norrel Toharding. Delegasi SMPK Tunas Bangsa ini menjadi runner-up dengan tolakan sejauh 6,60 meter. Tempat ketiga dihuni Belizia Putria Parizka dari SMPN 27 Jakarta dengan 6,59 meter.

Wakil Ketua Umum KONI DKI Jakarta, I Gede Sarjana menyanjung gelaran yang diadakan oleh Energen Champion bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. Ia melihat potensi besar dari para peserta. Hal tersebut disampaikan saat menyaksikan 28 seri dari nomor lari 60 meter kategori putra tingkat SD. 

“Dengan cara-cara seperti ini kita bisa mendapatkan atlet-atlet muda. Saya tadi melihat dari tiga sampai empat rombongan sudah bagus sekali. Nah anak-anak itu tinggal dipoles saja. Dari kompetisi seperti ini harapannya mereka bisa berprestasi dan berkaliber internasional,” katanya. 

Opening ceremony Energen Champion SAC Indonesia - Jakarta-Banten Qualifiers juga dihadiri oleh Direktur PT DBL Indonesia Masany Audri, Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Timur Suyoto, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Dr. Johansyah Lubis, M.Pd, Project Leader PT Mayora Indah Faisal Angga, Brand Manager Enervon-C Pradipa Osadawedya, serta Brand Manager Strive Aldo Ronald.

Peserta dari Banten juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berkompetisi. Sepeti halnya delegasi dari SMAN 1 Ciruas, Serang, Banten. 

“Yang pertama adalah kami bukan menargetkan juara. Tetapi keikutsertaan terlebih dahulu. Memperlihatkan pada anak bahwa perlombaan yang sesungguhnya itu seperti ini. Di daerah sering ikut kejuaraan juga, tetapi persiapannya tidak sebagus ini. Siapa tahu ini nantinya bisa diterapkan di daerah. Karena saya kebetulan sebagai pengurus daerah PASI,” ungkap Ahdi, S.Pd, salah seorang guru yang mendampingi delegasi SMAN 1 Ciruas.

Ahdi sangat setuju dengan peraturan yang diterapkan oleh Energen Champion SAC Indonesia. Bahwa atlet didikan PPLP, Pelatnas, SKO, KKO hingga PAB tidak diiznkan untuk ikut. Pasalnya, mencari bibit atletik memang harus dijaring dari lembaga non pelatihan. 

“Saya berharap Energen Champion SAC Indonesia bisa terus berlanjut. Tidak hanya berhenti sampai tahun ini saja,” ungkap Ahdi. 

Sementara itu, James Wilson Manik, M.Pd., guru olahraga dari SMP dan SMA Tunas Bangsa Greenville ini mengapresiasi tujuan gelaran Energen Champion SAC Indonesia. 

“Saya sudah tahu DBL Indonesia sejak lama. Sewaktu scrolling media sosial saya menemukan SAC. Saya ikutin nih dari qualifiers pertama di Mataram. Akhirnya saya memutuskan menerjunkan anak-anak. Bagus sih sekarang DBL tidak hanya membesarkan basket, tapi juga merambah atletik,” ungkap James. 

“Di sekolah kami ada ekstrakurikuler atletik. Dan tujuan saya mengikutsertakan anak-anak saya, ya ingin menunjukkan pada mereka, kompetisi itu seperti ini. Anak-anak juga antusias ikut. Apalagi ketika ada reward training camp ke Australia. Mereka jadi semangat. Jadi tujuan anak-anak berlomba ini jelas. Pemberhentian akhirnya itu jelas akan kemana,” imbuhnya.