Antv – Menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir namanya muncul sebagai kandidat bakal calon Ketua Umum PSSI, menggantikan Iwan Bule. Rencananya dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa untuk memilih Ketua Umum.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Erick Thohir dianggap sebagai tokoh yang paling pantas menjadi Ketua Umum PSSI.
Erick dipilih sebanyak 24,1 persen dari total 1.220 responden Indikator Politik Indonesia. Survei dilakukan sejak 30 Oktober hingga 5 November 2022.
Selain Erick Thohir, juga ada nama Najwa Shihab yang dipilih 10,4 persen responden. Disusul Kaesang Pangarep (5,8), Iwan Bule (5,4), Mahfud MD (4,9), Azrul Ananda (3,0), La Nyalla Mattalitti (2,1) dan Ratu Tisha (1,3).
Namun, jumlah responden yang tidak tahu atau tidak menjawab juga cukup besar. Yakni sebesar 42,7 persen atau hampir separuh dari total responden.
Masuknya nama Erick Thohir dalam daftar tokoh yang dinilai paling layak memimpin PSSI direspons oleh Maruarar Sirait. Mantan ketua SC Piala Presiden tersebut menilai Erick Thohir sosok yang tepat.
"Kalau Erick saya pikir punya integritas yang baik, profesional dan senang bola," kata Maruarar Sirait dalam diskusi dan rilis survei nasional bertema Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI sepekan lalu.
Erick juga dinilai punya pengalaman yang bagus dalam dunia sepak bola karena pernah menjadi pemilik saham mayoritas Inter Milan. Dia juga menguasai saham Oxford United.
"Erick soal bola mengerti detail dan punya hubungan internasional yang menurut saya baik," tegas pria yang akrab disapa Ara tersebut.
Namun, untuk menjadi ketua umum PSSI, Erick harus memilih antara federasi atau klub. Sebab, dia dinilai punya hubungan dengan dua klub Indonesia, Persis Solo dan Dewa United.
Menurut Ara, sebagai regulator, ketua umum PSSI tidak elok jika ikut bertanding. Artinya, tidak boleh ada konflik kepentingan.
"Jadi kalau misalnya Erick mau jadi ketua umum, dia harus memilih, mau milih di klub atau di PSSI," tandasnya.
Sebagai informasi, nama Menteri BUMN ini mencuat setelah Mochammad Iriawan dan anggota Exco PSSI lainnya diminta mundur oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan.
Meski secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI. Namun TGIPF menilai sudah sepatutnya ketua umum PSSI dan jajarannya mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban jiwa.