Komentar Shin Tae-yong Setelah Son Heung-min Terancam Absen di Piala Dunia 2022

Tambah 3 nama, Shin Tae Yong Bawa 30 Pemain Timnas U-19 ke Spanyol (Foto : )

Antv – Winger asal Korea Selatan, Son Heung-min terancam absen dalam pagelaran Piala Dunia 2022 Qatar setelah menderita cedera mata. Selain itu, Son harus naik ke meja operasi untuk memulihkan cederanya tersebut.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menanggapi kondisi Son Heung-min yang bisa saja gagal untuk memperkuat Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2022.

Korsel Dipastikan Tanpa Son Heung-min di Piala Dunia 2022. (Foto: spursofficial.com)

Seperti yang kita tahu bahwa, Shin Tae-yong sempat melatih Son pada pagelaran Piala Dunia 2018 silam. Pelatih berusia 53 tahun tersebut mencoba menenangkan publik Korea Selatan yang khawatir dengan nasib Son.

Shin Tae-yong percaya bahwa pelatih Korea Selatan saat ini, Paulo Bento telah menyiapkan berbagai antisipasi jika Son tak bisa bermain nantinya.

Son Heung-min menderita patah tulang di sekitar matanya ketika bertanding untuk Tottenham Hotspur di Liga Champions 2022/2023 pada 2 November 2022.

Pemain berusia 30 tahun itu lalu mendapatkan tindakan operasi pada 4 November 2022. Spurs tidak mengabarkan berapa lama Son Heung-min bakal absen.

"Paulo Bento pasti sudah memikirkan yang terburuk," kata Shin Tae-yong, seperti dikutip dari media Korea Selatan, Hankook Ilbo pada Selasa, 08 November 2022.

Son Heung-min sendiri merupakan Kapten dari Timnas Korea Selatan yang telah ikut serta dalam Piala dunia 2014 dan 2018.

Son Heung-min juga menjadi pemain Korea Selatan paling berpengalaman dan subur pada saat ini dengan 104 penampilan serta 35 gol.

"Jika Son Heung-min tidak dapat bermain, Korea Selatan membutuhkan motivasi untuk menyatukan tim," imbuh Shin Tae-yong.

Di Piala Dunia 2022 Qatar pada 20 November-18 Desember 2022, Korea Selatan tergabung di Grup H bersama Portugal, Ghana, dan Uruguay.

"Karena para pemain terus cedera, saya harus menyiapkan rencana A, B, hingga C," tuturnya.

"Namun, bukan berarti kami berhenti bermain. Pelatih harus memikirkan bagaimana meningkatkan moral dan kepercayaan diri para pemain," jelasnya.