Menurut Potter, Brighton seharusnya bisa saja punya poin yang lebih banyak daripada Chelsea. Masalahnya itu tadi, keberuntungan yang biasanya tak memihak Brighton.
“Kami berdua [manajer Brighton, Roberto De Zerbi] sama-sama berada dalam tekanan karena ini adalah Premier League. Kami berdua ingin menang. Saya harus akui mereka adalah tim yang bagus. Kalau kita menyingkirkan soal keberuntungan, mereka akan punya lebih banyak poin,” ungkapnya.
Pada laga nanti, Potter tidak berharap banyak ketika dirinya kembali ke stadion yang pernah jadi rumahnya selama tiga musim terakhir. Jika memang tak dapat sambutan hangat, tidak masalah baginya.
Potter menyadari waktunya memang tidak tepat. Kepindahannya ke Chelsea terjadi pada September 2022 atau ketika Liga Inggris sudah bergulir. Sedangkan Brighton sedang bagus-bagusnya dengan proyek jangka panjang yang seharusnya ia kerjakan.
“Momennya tidak bagus untuk semua orang. Saya sempat berbicara ke orang-orang dan mereka mengatakan bahwa orang-orang di Brighton mendukung keputusan saya [untuk pindah]. Tetapi saya tidak akan naif, tentu itu bukan pendapat universal,” ucapnya.
Pertemuan Chelsea dan Brighton ini akan jadi upaya Potter memperbaiki The Blues. Dalam tiga pertemuan terakhir, pertandingan kedua tim ini berakhir imbang.