Selain peluang menyumbang medali, Bridge Indonesia patut menjaga pamor sebagai pelopor memasukkan cabor permainan kartu ini ke ajang multi even Sea Games 2011 dan Asia Games Jakarta Palembang 2018 silam.
Permasalahannya adalah PB Gabsi harus meyakinkan pemerintah agar bisa dikirim ke Asian Games karena prestasi bridge di Asian Games 2018 lalu yang hanya meraih 3 medali sehingga tidak masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021.
Berdasarkan DBON, olahraga yang tidak tercantum harus menunjukan prestasi terlebih dahulu baru bisa dipertimbangkan untuk dikirim ke multi event yang diikuti Indonesia seperti The 19th Asian Games 2023 nanti.
Belajar dari kegagalan di Asian Games 2018, PB Gabsi dibawah pimpinan Ketua Umum Miranda S Goeltom menjadikan bahan pembelajaran dan evaluasi untuk menghadapi Asian games 2023.
Menurut Miranda S Goelton PB Gabsi telah mempersiapkan secara matang sejak tahun 2021 tim nasional untuk persiapan menghadapi Asian Games 2023 termasuk bagaimana upaya meyakinkan pemerintah bahwa olahraga bridge pantas dikutsertakan di multi event Asian Games karena berpeluang meraih dua medali emas.
Pembinaan yang kontinyu sejak tahun 2021 telah menghasilkan prestasi yang sangat membanggakan. Pertama pada Zone VI Selection Trial yang diadakan secara online pada bulan Desember 2021, Indonesia berhasil menjadi juara di nomor putri dan campuran.
Padahal pesertanya pada waktu itu termasuk tuan rumah China dan lawan-lawannya juga praktis sama dengan yang akan dihadapi di Asian Games nanti.