Antv – Pemain muda berbakat yang dimiliki Arsenal, Bukayo Saka terus dimainkan oleh manajer Mikel Arteta, nyaris di setiap pertandingan Arsenal musim ini.
Pemain yang baru berusia 21 tahun tersebut sudah menjalani 14 pertandingan di seluruh ajang di musim ini. Saka tidak terlibat dalam dua pertandingan saja.
Keputusan untuk memainkan Saka itu pun berlanjut sampai Jumat 22 Oktober 2022 dini hari WIB. Pada laga tunda pekan ke-2 Grup A Liga Europa 2022/2023 melawan PSV Eindhoven.
Saat disinggung untuk mengistirahatkan Saka sejak awal atau lebih cepat, Arteta menolaknya. Hal itu memicu kekhawatiran di antara para pendukung Arsenal.
Menurut Arteta, ia memilih untuk tetap memainkan Saka karena meniru para pemain top. Pemain di level tersebut menurutnya bisa bermain sebanyak 70 pertandingan dalam satu musim.
Saka yang dilihatnya punya potensi ke arah sana pun seolah dibiasakan. Ini yang jadi alasan Arteta terus memainkan pemain muda timnas Inggris tersebut.
“Lihatlah pemain top dunia. Mereka memainkan 70 pertandingan. Setiap tiga hari sekali mereka bermain, membuat perbedaan, dan memenangkan pertandingan. Kalau dia [Saka] ingin berada di puncak, dia harus bisa melakukannya,” tuturnya dilansir dari GOAL Jumat 21 Oktober 2022.
The Gunners julukan fans Arsenal pun dibuat khawatir dengan metode tersebut. Namun, Arteta menegaskan bahwa hal tersebut bisa dilakukan oleh pemain muda.
“Tidak ada pelatih kebugaran di dunia ini yang akan memberi tahu saya bahwa mereka tidak bisa melakukannya [bermain terus]. Karena saya sudah melihatnya sendiri,” kata dia.
“Ada pemain yang bisa bermain sebanyak 72 pertandingan dan mencetak 50 gol. Para pemain yang mencetak 50 gol itu tidak memainkan hanya 38 pertandingan dalam satu musim. Itu tidak mungkin,” imbuhnya.
Arteta ingin menekankan kepada para pemain muda, mereka harus ‘kejam’ dengan diri mereka sendiri. Ia ingin pemain muda, terutama Saka, terus berambisi dan memenangkan pertandingan.
“Kalau saya coba mulai berikan sesuatu yang berbeda di pikiran para pemain muda, maka kami akan melakukan kesalahan. Mereka akan punya pikiran, ‘Oh, saya tidak akan bermain sekarang, saya tidak akan main di laga ini’,” ucapnya.
“Saya tidak menginginkan hal itu terjadi. Saya ingin mereka kejam untuk diri mereka sendiri setiap tiga hari sekali. Bahkan saya ingin mereka mengetuk pintu saya dan mengatakan bahwa mereka ingin bermain dan mereka ingin memenangkan pertandingan,” pungkasnya.