Mason Mount Banyak Dikritik, Graham Potter Membela dan Merasa Heran!

Graham Potter (Foto : Twitter @FabrizioRomano)

AntvMason Mount mulai menjadi pilihan utama di Chelsea pada era Frank Lampard. Mount dan Lampard sempat bekerja di Derby County sebelum bahu-membahu di Stamford Bridge pada musim 2019/2020.

Ketika Lampard dipecat dan Thomas Tuchel datang, Mount tetap menjadi tumpuan. Musim 2021/2022 lalu, Mount mencetak 11 gol di Premier League dan menjadi salah satu pemain paling subur di skuad Chelsea.

Manajer Chelsea, Graham Potter, tidak habis pikir dengan pengkritik performa Mason Mount. Sebab, di mata Potter, Mount adalah pemain yang punya segala aspek dibutuhkan untuk sukses.

Hanya saja, pada awal musim 2022/2023, performa Mount sempat menurun. Pada titik itu, pemain 23 tahun menerima banyak kritik. Simak pembelaan yang diberikan Potter untuk Mount?

 

Sebelum menjadi manajer Chelsea, Graham Potter mengaku mendengar banyak kritik yang diarahkan pada Mount. Kini, setelah melatih Mount, Potter terheran-heran dan merasa pemain 23 tahun tidak layak untuk semua kritik yang didapat.

"Mengejutkan bahwa saya mendapatkan pertanyaan tentang pendapat yang berbeda soal Mason Mount," kata Potter dikutip dari Metro Rabu 19 Oktober 2022.

"Saya merasa kritik itu adalah hal yang aneh, terutama ketika Anda dari luar dan kemudian Anda bekerja dengannya, Anda bisa melihat Mount punya semua yang Anda butuhkan untuk menjadi pemain top," tegas mantan manajer Brighton tersebut.

Mount menjadi salah satu pemain andalan Potter di Chelsea. Performa eks pemain Vitesse itu sangat stabil. Pada tiga laga terakhir, Mount mencetak dua gol dan membuat tiga assist untuk The Blues.

"Ini menyenangkan, Mason Mount adalah orang yang fantastis," ucap Graham Potter.

Di mata Potter, Mount punya beberapa kelebihan. Potter sering memberikan peran yang berbeda kepada Mount dan dieksekusi dengan baik. Lebih dari itu, Potter kagum pada komitmen Mount untuk Chelsea.

"Mason Mount senang bermain sepak bola dan dia mencintai Chelsea. Sikapnya bagus, dia mengerti ruang, dia bisa mengeksekusi assist dan mencetak gol. Dia pemain top," tegas Potter.