Antv – Insiden maut rusuh Aremania dengan pihak keamanan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi Sabtu malam (1/10/2022).
Dalam insiden itu, setidaknya 127 Aremania, julukan pendukung Arema FC, meninggal dunia. Setidaknya 34 orang meninggal di lokasi kerusuhan, sisanya meninggal dalam perawatan rumah sakit.
Tidak hanya korban jiwa, sejumlah kendaraan polisi pun tak luput dari amuk para suporter Arema tersebut.
Sebanyak delapan kendaraan polisi dirusak dan dibakar massa suporter. Rinciannya adalah 5 kendaraan dirusak dan digulingkan, lalu 3 kendaraan dibakar hingga nyaris tinggal kerangka.
Kendaraan itu terdiri dari mobil K9, truk Brimob hingga sedan Polantas. Seluruh kendaraan itu hingga kini masih berserakan di lokasi.
Suasana di dalam stadion sendiri saat ini sudah kosong dari suporter. Meski begitu, sejumlah aparat masih tampak siaga berjaga di luar maupun di dalam stadion.
Tampak kerusakan juga di sejumlah fasilitas stadion mulai pintu, kursi hingga papan reklame yang menjadi sasaran pembakaran massa suporter.
Sebelumnya, ratusan suporter melempari dan masuk ke dalam lapangan usai laga. Ini karena mereka kecewa Arema FC dikalahkan Persebaya 2-3.
Akibat aksi beringas suporter yang tidak sportif itulah, pihak keamanan harus menembakan gas air mata demi melerai kerusuhan.
Ternyata tindakan represif itu malah berujung petaka, 127 jiwa melayang dengan beragam cara meregang nyawa.
Salah satu penonton yang menjadi korban selamat dalam insiden itu berharap semoga kerusuhan maut di Kanjuruhan itu menjadi yang terakhir dalam dunia sepakbola.