Antv – 'Mr. Bean', serial komedi televisi legendaris asal Britania Raya, yang dibintangi oleh Rowan Atkinson, siap menghibur pemirsa setia ANTV saat merayakan hari bahagia, Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Film seri yang selalu megundang tawa untuk segala usia ini, sangat identik dengan suasana bahagia bersama keluarga, dengan cerita-ceritanya yang penuh dengan kekocakan.
Lantas siapa saja karakter serial Mr. Bean dan seperti apa sejarahnya film ini dibuat? Berikut ulasannya:
Program 'Mr. Bean' diproduksi oleh Tiger Television, yang kemudian berganti nama menjadi Television Aspect (perusahaan di mana Atkitson menanam sahamnya), untuk Thames Television dan awalnya hanya disiarkan di ITV.
Di Britania Raya, acara ini sering disiarkan oleh PBS selama beberapa tahun dan sekarang telah tersedia dalam bentuk DVD.
Latar belakang
Dalam serial ini Atkinson berperan menjadi Mr. Bean, seorang lelaki lucu, egois, dan banyak akal yang sering menghadapi situasi konyol karena ulah dan perbuatannya.
Dalam kesehariannya, Mr. Bean mengendarai sebuah Mini Cooper, pada episode pertama berwarna jingga keluaran tahun 1969 dengan pelat nomor RNT 996H.
Tetapi lama kelamaan berganti menjadi keluaran 1977 dengan warna hijau jeruk nipis dan kap mesin berwarna hitam dengan pelat nomor SLW 287R.
Humor dalam acara ini lebih bersifat fisikal (lawan dari verbal). Karakter utama jarang berbicara atau bahkan tidak berbicara sama sekali dalam sebagian besar episode.
Acara ini mempertunjukkan bagaimana Mr. Bean berusaha melakukan kegiatan sederhana, seperti pergi berenang, mendekorasi apartemennya, atau mengerjakan ujian.
Salah satu aksi Mr. Bean, yang konon paling disukai oleh penggemarnya, adalah ketika kepalanya terjepit di dalam seekor kalkun raksasa ketika ia berusaha membumbuinya.
Kelucuan biasanya muncul ketika ia menerapkan solusinya sendiri terhadap berbagai masalah tanpa menghiraukan orang lain.
Adegan pembuka acara ini (digunakan mulai dari episode kedua dan seterusnya) menggambarkan Mr. Bean jatuh dari langit dalam sinaran cahaya.
Banyak teori mengenai arti dari adegan ini, mulai dari kemungkinan Mr. Bean adalah alien, malaikat yang dikirim ke dunia, atau manusia yang telah mengalami penculikan oleh alien (abduction) yang kemudian mengalami berbagai kejadian aneh.
Tetapi para produser serial ini berpendapat bahwa adegan tersebut bermaksud menunjukkan bahwa Mr. Bean adalah manusia biasa yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian (tetapi serial animasinya memberikan artian yang lebih jelas).
Apapun arti dari adegan itu, yang jelas Mr. Bean adalah karakter yang tampak sendirian di dunia, kekanakan, dan kadang terlihat tidak memahami aspek-aspek dasar yang bekerja di dunia.
Film dengan judul Bean dibuat berdasarkan acara ini pada tahun 1997. Berbeda dari serialnya, film ini menggunakan subplot dengan karakter-karakter yang lebih berkembang.
Selain itu, dalam film ini Mr. Bean bukanlah pusat dari perhatian, ia menjadi tidak penting bila dibandingkan dengan konflik yang dihadapi oleh keluarga California yang menampungnya (setelah ia dikirim ke Amerika Serikat oleh para atasannya yang ingin lepas dari kedongoannya).
Karakter Mr. Bean dihidupkan kembali pada tahun 2002 dalam serial animasi Mr. Bean. Ada yang mempertanyakan maksud dari produksi serial animasi ini – meskipun ia dapat menjalani petualangan (dan ekspresi wajah) yang jauh lebih "ajaib", kenikmatan menonton menjadi berkurang bila dibandingkan ketika karakternya diperankan oleh manusia.
Namun, serial animasi ini menjadi patut diperhatikan karena episode akhirnya seolah merujuk pada teori bahwa Mr. Bean adalah "alien" dengan menggambarkan adanya suatu ras Bean identik yang datang untuk menjemput teman mereka yang telah lama hilang.
Episode ini diakhiri dengan Mr. Bean yang lebih memilih untuk tinggal di bumi dengan kekasihnya.
Karakter yang Menjadi Pemeran Utama di Setiap Episodenya
1. Mr. Bean
Karakter judul dan protagonis utama, yang diperankan oleh Rowan Atkinson, adalah seorang badut kekanak-kanakan yang membawa berbagai skema dan alat yang tidak biasa ke dalam tugas sehari-hari.
Dia tinggal sendirian di alamat Flat 2, 12 Arbor Road, Highbury, dan hampir selalu terlihat dengan jaket tweed khasnya dan dasi merah tipis.
Dia juga biasanya memakai jam tangan kalkulator digital. Mr Bean jarang berbicara, dan ketika dia melakukannya, biasanya hanya beberapa kata yang digumamkan dengan suara rendah yang lucu.
Nama depannya (dia menyebut dirinya "Bean" kepada orang lain) dan profesinya, jika ada, tidak pernah disebutkan.
Dalam adaptasi film pertama, "Tuan" muncul di paspornya di bidang "nama depan" dan dia ditampilkan bekerja sebagai penjaga di Galeri Nasional London.
Mr Bean sering tampaknya tidak menyadari aspek dasar dari cara dunia bekerja, dan program tersebut biasanya menampilkan usahanya pada apa yang biasanya dianggap sebagai kegiatan sederhana, seperti pergi berenang, menggunakan pesawat televisi, dekorasi interior atau pergi ke gereja.
Humornya sebagian besar berasal dari solusi aslinya (dan seringkali absurd) untuk masalah dan ketidakpeduliannya terhadap orang lain saat menyelesaikannya, dan kepicikan serta kedengkiannya sesekali.
Dalam urutan judul episode dua, Mr Bean jatuh dari langit dalam seberkas cahaya diiringi nyanyian paduan suara Ecce homo qui est faba (artinya: Lihatlah pria yang adalah kacang) yang dinyanyikan oleh paduan suara Katedral Southwark pada tahun 1990.
Urutan pembukaan awalnya hitam putih di episode dua dan tiga, yang dimaksudkan oleh produser untuk menunjukkan statusnya sebagai "orang biasa yang menjadi sorotan".
Namun, episode selanjutnya menunjukkan Mr Bean jatuh dari langit malam di jalan London yang sepi dengan latar belakang Katedral St Paul.
Di akhir episode tiga dan enam, dia juga diperlihatkan tersedot kembali ke langit di masing-masing adegan latar belakang (adegan hitam di episode 3 dan adegan jalanan di episode 6).
Mengenai kredit pembukaan, Atkinson mengakui bahwa Bean "memiliki aspek yang agak asing baginya".
Dalam Mr. Bean: The Animated Series episode "Double Trouble", aspek alien dari dirinya digunakan dalam alur cerita di mana dia dibawa ke dalam pesawat ruang angkasa dengan alien yang terlihat persis seperti dia dan bahkan memiliki mainan empuk sendiri.
Dalam penghormatan yang jelas menjelang akhir, alien mengirimnya kembali ke rumah dalam seberkas cahaya dan musik yang mirip dengan pembukaan serial Mr Bean asli. Apakah Bean adalah makhluk luar angkasa tidak dijelaskan.
2. Irma Gobb
Pacar Mr. Bean yang sudah lama menderita, Irma Gobb (diperankan oleh Matilda Ziegler), muncul dalam tiga episode.
Dalam "The Curse of Mr. Bean" dan "Mr. Bean Goes to Town", karakter tersebut hanya dikreditkan sebagai "pacar".
Dia diperlakukan relatif tidak pengertian oleh Bean, yang tampaknya menganggapnya lebih sebagai teman dan pendamping daripada sebagai minat cinta.
Namun, dia menjadi cemburu saat dia menari dengan pria lain di disko di "Mr. Bean Goes to Town", dan dia pasti mengharapkan dia melamarnya di Hari Natal di "Merry Christmas, Mr. Bean"; kegagalannya untuk melakukannya mengakibatkan dia meninggalkannya untuk selamanya.
Meskipun demikian, dia kemudian muncul kembali di Mr. Bean: The Animated Series. Terungkap dalam buku Mr. Bean's Diary bahwa Bean bertemu dengan Irma Gobb di perpustakaan setempat. Ziegler juga berperan sebagai pelayan, ibu, dan polisi wanita.
Dalam sketsa Comic Relief "Torvill & Bean", Bean ditemani oleh seorang pendamping wanita yang diperankan oleh Sophie Thompson yang penampilannya secara keseluruhan mirip dengan Gobb.
3. Teddy
Teddy adalah boneka beruang Mr. Bean dan, tampaknya, sahabatnya. Beruang coklat kecil ini adalah keanehan rajutan dengan mata kancing dan kaki berbentuk sosis yang selalu berakhir dengan patah menjadi dua atau dalam berbagai kondisi kehancuran dan cacat lainnya.
Meski Teddy tidak bernyawa, Mr. Bean sering berpura-pura hidup: dia selalu membelikannya hadiah Natal atau berusaha untuk tidak membangunkannya di pagi hari.
Misalnya, ketika Mr. Bean menghipnotis Teddy, dia menjentikkan jarinya dan kepala beruang itu jatuh ke belakang seolah-olah langsung tertidur (Bean menggunakan jarinya untuk menopang kepala Teddy).
Teddy sering mengetahui berbagai skema Mr. Bean dan merangkap sebagai alat atau barang lain dalam keadaan darurat; itu telah dipenggal ("Mr. Bean di Kamar 426"), digunakan sebagai kuas catnya ("Do-It-Yourself Mr. Bean") dan menyusut saat dicuci ("Tee Off, Mr. Bean").
Teddy juga "hewan peliharaan" Mr. Bean di "Hair by Mr. Bean of London" di mana dia digunakan untuk memenangkan pertunjukan hewan peliharaan.
Selama bertahun-tahun, Teddy telah mengalami beberapa perubahan. Saat debutnya di "The Trouble with Mr. Bean", ia memiliki kepala yang lebih kecil.
Dua episode kemudian, kepalanya mencapai ukurannya saat ini tetapi "matanya" tidak ada sampai Bean memasang paku payung emas di wajahnya.
"Mata" sejak itu telah diganti dengan dua kancing putih kecil yang dijahit di wajah Teddy, memberikan citra yang khas.
Setelah syuting berakhir, Teddy disumbangkan oleh Atkinson ke museum boneka beruang milik Gyles Brandreth di Stratford-upon-Avon.
Pada tahun 2008 setelah penutupan museum, Teddy dijual di pelelangan seharga £180 (setara Rp3,6 juta).
4. Reliant Regal
Sejak episode pertama, Mr. Bean telah lama berselisih dengan pengemudi tak terlihat dari Reliant Regal Supervan III tahun 1972 berwarna biru muda (pelat nomor GRA 26K), yang biasanya terbalik, jatuh dari tempatnya, tempat parkir dan lain sebagainya oleh Bean di Mini-nya, yang biasanya tidak menyadari hasilnya.
Kecelakaan ini juga menjadi lelucon sepanjang seri. Dalam "Tee Off, Mr. Bean", Bean sedang menumpang dan Reliant menepi untuknya.
Tetapi Bean, yang mengenali mobil itu, berpura-pura tidak melihatnya sampai mobil itu pergi.
Reliant muncul kembali di Mr. Bean: Serial Animasi dengan pelat nomor 'DUW 742', sekali lagi menjadi korban Mr. Bean di Mini-nya.
Dalam episode "Young Bean", identitas pengemudi Reliant terungkap untuk pertama kalinya.
Dalam episode "Car Wars", setelah dianiaya oleh Mr. Bean selama bertahun-tahun, pengemudi menjadi marah dan muak, dan memutuskan untuk membalas dendam.
Ingin tahu kelucuan Mr. Bean lebih lanjut?
Siap-siap ngakak bareng Mr. Bean dalam program MR. BEAN SPESIAL MUDIK LEBARAN, dari Rabu hingga Minggu, 10 - 14 April 2024, hanya di ANTV Rame!
Cara Memasang STB (Set Top Box) ke TV
Ingin menyaksikan tayangan ANTV yang lebih jernih? Segera migrasi siaran TV analog ke siaran digital atau Analog Switch Off (ASO) untuk seluruh televisi di wilayah Jabodetabek.
ANTV yang saat ini mengudara di digital Channel 26 siap memberikan tayangan dengan kualitas yang lebih bersih, jernih, dan canggih.
Jika belum berhasil menemukan siaran digital ANTV, dapat melakukan scan ulang dengan menggunakan metode manual scan ulang.
Caranya masukkan frekuensi Jakarta UHF 34, Bandung UHF 38, Semarang UHF 39, Yogyakarta UHF 35, dan Surakarta UHF 35. Pastikan antena dalam kondisi baik dan di posisi yang benar.
Bagi masyarakat yang belum mendapatkan siaran digital, dapat menggunakan STB (Set Top Box) bersertifikat.
Berikut panduan dalam memasang STB:
- Siapkan STB dan antena
- Jangan lupa pastikan TV dalam mode AV
- Pindahkan konektor antena biasa dari TV ke STB
- Pasang kabel RCA atau V/A sesuai dengan warnanya di TV dan STB
- Nyalakan STB
- Atur LCN dalam posisi ON agar langsung memperoleh Channel 26 ANTV
- Masukan kode area atau kode pos daerah tempat tinggal
- Klik pencarian otomatis
- TV digital siap ditonton.