Mengingat antusiasme penonton terhadap genre horor, kisah Perempuan Bahu Laweyan akan menjadi eksplorasi yang menarik dan berpotensi box office.
Film Ratu Sihir menjadi narasi antitesis dari dongeng tentang saudara tiri dan akhir bahagia.
Film ini mengangkat legenda “Bahu Laweyan” sebagai kutukan antar dua saudara tiri perempuan, yang terikat keluarga namun tidak terikat secara darah.
Head of IDN Pictures & Produser Ratu Sihir Susanti Dewi menambahkan di film horor terbarunya juga terdapat narasi tentang power abuse vs women empowerment melalui dua karakter utama perempuan Mirah dan Puti.
“Sebagai perempuan produser yang mengawal proyek film ini, saya merasa perlu untuk membawa narasi tentang bagaimana tatanan patriarkat yang masih mengakar dalam kehidupan kita serta penghakiman sosial terhadap perempuan masih begitu melekat," kata produser Susanti Dewi.
"Melalui karakter Mirah, penonton akan melihat bagaimana dia sebagai perempuan melawan tatanan sosial yang masih timpang dalam memposisikan perempuan di dalam kehidupan termasuk di dunia kerja,” lanjutnya.
Sutradara Fajar Nugros mengungkapkan dalam film horor Indonesianya kali ini, penonton akan disajikan klenik cerita rakyat dengan unsur-unsur universal yang ada di genre horor.