Antv – Ras Muhamad yang menjadi ikon Reggae di Indonesia, telah menjalani kariernya selama 20 tahun lamanya.
Kini ia berevolusi menjadi produser musik dan penulis lagu lintas genre. Dengan lagu-lagu hits-nya seperti "Salam", "Learn to Grow" and "Farmerman" Ras Muhamad telah mengelilingi dunia dengan musiknya.
Tepat pada 29 Oktober, hari lahir Ras Muhamad ditandai dengan dirilisnya album terbaru bertajuk Kaleidoscope vo.1 yang menyajikan eksplorasi berbeda.
Ada petualangan nuansa yang sebenarnya sudah lekat dengan dirinya sejak lama. Di album ini juga menjadi begitu personal karena Ras Muhamad mengangkat isu mental health yang menjadi konsentrasi dirinya saat ini.
Kaleidoscope vol. 1 oleh Ras Muhamad dirilis melalui Black Coral Music, label independen miliknya.
Proyek tersebut digarap kurang lebih 2 tahun dan terinspirasi dari kisah-kisah pribadi, pengalaman cinta, rentan, kegelapannya dan juga masa pandemi, semua ia ungkapkan pada proyek tersebut.
Ras Muhamad mengambil nafas dari berkarya di Reggae dan lebih mengeksplor apa yang ada dalam dirinya sebagai seorang manusia dan seniman.
Secara musik proyek tersebut sangat berorientasi dan didominasi pada gitar, di mana banyak di lagu-lagu di album ini, Ras Muhamad sendiri yang menulis dan memainkan part-part gitar.
Beragam warna gitar dan tekniknya mengisinya mulai dari gitarlele, gitar akustik, gitar elektrik dan juga seven string gitar yang terdengar sebagai distorsi.
"Kaleidoscope vol. 1 adalah tahap dan evolusi di mana Ras Muhamad melihat proyek tersebut sebagai perpaduan ramuan musik pop yang diadu dengan semangat metal dan sikap punk di dalam latar belakang HipHop," ungkap Ras Muhamad.
Single-single yang telah rilis dari album ini adalah "Like Summer", lagu ceria dan sensual; “Sand Castle”, lagu yang bertema gelap dan bernuansa grunge, metal, dan Trap.
Tepat pada tanggal perilisan album, Ras Muhamad rilis single terbaru berjudul “Radio Silence” sebagai bentuk single ketiga Kaleidoscope vol. 1. “Radio Silence” bernuansa AfroPop/R&B di mana pada ujung lagu ada kejutan “music keras”.