Menang Cannes, Film Malaysia Tiger Stripes Siap Diputar di Festival Film Internasional Singapura

Film Tiger Stripes (Foto : IMDb)

AntvFilm Malaysia berjudul Tiger Stripes berhasil meraih penghargaan di Festival Film Cannes. Bahkan, film tersebut siap untuk memukau penonton dalam Festival Film Internasional Singapura (Singapore International Film Festival, SGIFF). 

Karya yang mendapat penghargaan ini telah menjadi sorotan sejak memenangkan penghargaan prestisius di Cannes, dan kini film ini akan menjadi pembuka dalam festival film Singapura yang berlangsung dari 30 November hingga 10 Desember 2023.

Tiger Stripes adalah sebuah karya yang memukau yang disutradarai oleh Amanda Nell Eu, seorang sineas berbakat Malaysia. 

Film ini menjadi perbincangan hangat setelah menerima grand prize untuk kategori film terbaik di International Critics' Week di Cannes, sebuah acara yang fokus pada film pertama atau kedua sutradara.

Kemenangan ini menjadikan Tiger Stripes sebagai film Malaysia pertama yang meraih penghargaan bergengsi di Cannes.

Film berdurasi 95 menit, dengan sentuhan horor dan berbahasa Melayu itu, dibintangi Zafreen Zairizal, seorang aktris Malaysia, sebagai pemeran utama. 

Ceritanya mengikuti perjalanan seorang gadis remaja yang mengalami perubahan aneh pada tubuhnya. 

 

Film Tiger Stripes. (Foto: IMDb)

 

Tiger Stripes juga telah dipilih sebagai perwakilan Malaysia untuk kategori Film Internasional Terbaik di Academy Awards tahun 2024.

Pendanaan untuk film ini melibatkan negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, Taiwan, dan Singapura. 

Salah satu produsernya adalah Akanga Film Asia yang berbasis di Singapura, dengan dukungan dana dari Southeast Asia Co-Production Grant dari Komisi Film Singapura.

Menariknya, versi film yang akan ditampilkan di SGIFF adalah versi tak dipotong yang memiliki klasifikasi PG13 "lulus tanpa pemotongan." 

Ini merupakan keputusan yang menunjukkan komitmen festival untuk mempertahankan narasi yang dimaksudkan oleh pembuat film. 

Amanda Nell Eu, sutradara Tiger Stripes, sempat mengekspresikan kekecewaannya terhadap pemotongan yang dilakukan pada versi film yang dirilis di Malaysia. 

Dia menegaskan bahwa versi tersebut bukanlah film yang ia buat dan bukan film yang memenangkan penghargaan di Cannes.

"Saya tidak mendukung versi yang akan ditayangkan di bioskop lokal," kata wanita berusia 37 tahun itu dikutip dari laman Thestar, Senin, 23 Oktober 2023.

"Ini bukan film yang kita buat dan bukan film yang memenangkan grand prize di Critics' Week di Cannes." sambungnya.

Film ini diakui sebagai "perayaan pertumbuhan dan perempuan yang indah, berani, dan brutal" oleh Thong Kay Wee, direktur program SGIFF. Film ini menggabungkan elemen komedi dan horor dalam narasinya yang kuat.