Diduga Jadi Pemeran Film Porno, Siskaeee dan Virly Virginia Bakal Segara Diperiksa Polisi

Siskaeee (Foto : YouTube/Uus Kamu Kita)

AntvSelebgram Siskaeee terlibat kasus hukum, menyangkut tentang dugaan pembuatan film porno lokal oleh Rumah produksi yang belum lama ini digerebek, berada di kawasan Jakarta Selatan.

Penyidik Polda Metro Jaya lantas akan memeriksa Siskaeee dan publik figur lain pekan ini, yakni Virly Virginia juga diduga ikut terlibat. 

"SKE dan VV (diperiksa) minggu ini," ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan dikutip dari tvonenews Selasa, 12 September 2023.

Ade kemudian mengatakan, mereka diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan dilakukan karena mereka diduga berperan dalam salah satu film Kramat Tunggak. 

Siskaeee. (Foto: Twitter @sisk4eee)

 

Namun demikian, Ade tak merinci apakah film itu termasuk film porno lokal yang diproduksi rumah produksi Jaksel atau tidak.

Ade juga belum membeberkan lebih jauh terkait apakah keduanya bakal menghadiri pemeriksaan tersebut atau tidaknya. 

Sebelumnya, polisi telah menggerebek rumah produksi film porno lokal di wilayah Jakarta Selatan. Adapun pemeran yang terlibat dalam film porno tersebut ada selebgram, model hingga artis. 

Hal demkiann turut diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak.

"Jadi perlu saya sampaikan disini latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," katanya. 

Ade mengatakan jika rumah produksi tersebut mencari pemeran dari kelompok jaringan lain. Mereka juga melakukan profiling lewat media sosial.

"Cara merekrut para pemeran dalam konten video maupun film bermuatan asusila yang dimaksud, tersangka ini selain mendapatkan talent dari kelompok jaringannya, juga dilakukan melalui profiling media sosial dari calon targetnya," sambungnya. 

Ilustrasi film porno. (Foto: freepik/ Rochak Shukla)

 

Kemduian Ade menjelaskan jika para pemeran tidak terikat kontrak dalam produksi film yang ada. Mereka, diberikan bayaran berupa uang dengan jumlah Rp10 sampai Rp15 juta dalam setiap filmnya. 

"Tidak terdapat kontrak untuk pemeran yang digunakan dalam pembuatan film asusila yang dimaksud. Jadi pembayaran hanya sekali di perfilm dengan kisaran pembayaran di angka Rp10 juta sampai Rp15 juta,” terangnya. 

“Bervariasi, tergantung seberapa pengaruh kuat dari pemeran atau talent yang dimaksud di masyarakat," sambungnya. 

"Setidaknya terdapat 12 pemeran dalam film atau adegan film dewasa dimaksud. 12 pemeran wanita yang salah satunya tadi kita lakukan penangkapan,” lanjutnya. 

“Dan 11 lainnya saat ini masih kita kembangkan penyelidikan lebih lanjut, dan kemudian ada 5 orang pemeran pria yang saat ini juga masih kita kembangkan untuk penyelidikan dan penyidikan," kata Ade lagi.