"Ketika ngobrol bareng tim tentang susuk, ada hal yang mewakili perasaanku terutama banyak perempuan di luar sana merasa insecure dengan penampilannya," ujar sang produser.
"Sehingga untuk bisa tampil lebih baik, orang banyak menggunakan cara instan dengan memakai susuk. Fenomena ini yang menarik untuk kita angkat lewat Susuk: Kutukan Kecantikan, berikut dengan segala resiko yang akan dihadapi kedepannya," pungkas Novi Hanabi.
Sebagai produser eksekutif film Susuk: Kutukan Kecantikan sekaligus pendiri dan CEO Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko ikut menambahkan pandangannya mengenai ide cerita yang diangkat film ini. Menurutnya, film ini bukan hanya menghadirkan horo, tetapi menghadirkan juga treatment spesial yang membuat film ini berbeda dari film horor lainnya.
"Film horor punya tempat yang istimewa di penonton Indonesia. Visinema melihat ini sebagai sesuatu yang perlu didukung. Hadirnya film ini ikut mendukung bertumbuhnya film horor," ucap Angga Dwimas Sasongko.