Antv – Sekuel film Petualangan Sherina bakal segera rilis di bioskop pada 28 September 2023 mendatang.
Petualangan Sherina 2 mengikuti kisah film pertamanya yang dirilis hampir 23 tahun yang lalu.
Masih dibintangi oleh Sherina Munaf dan Derby Romero sebagai pemeran utama, film tersebut 70 persen mengambil latar lokasi di hutan Kalimantan.
Riri Riza sebagai sutradara mengungkap, alasan pemilihan lokasi tersebut ialah karena Kalimatan menjadi lokasi yang menarik.
"Sebenarnya syuting di Kalimantan sangat menarik. Terutama karena secara infrastruktur berbeda dari Jakarta, akses jalan untuk mencapai sebuah tempat butuh 3-4 jam perjalanan kemudian naik boat 2 jam kemudian jalan kaki,” ungkap Riri Riza dalam Indofood Meet and Greet Bersama Pemain dan Sutradara Film Petualangan Sherina 2 di Rumah Indofood Jakarta Fair, Kemayoran Jakarta, Selasa 11 Juli 2023.
“Tapi itu kesenangannya membuat film. Seneng banget kita mengalami semua, dari naik mobil, naik boat, motor petualangan di sungai di hutan semua kita alami," lanjut Riri.
Riri Riza juga mengaku bahwa alasan dipilihnya Kalimantan menjadi lokasi syuting untuk film ini mengarah pada genre film ini yakni action dan adventures.
"Sebenarnya karena temanya film ini petualangan film action adventure musikal ada unsur petualangannya musikal ada nyanyinya. Jadi paling ideal yang memiliko elemen itu," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menceritakan tentang kendala hingga cara beradaptasi yang dilakukan para pemain dengan lokasi syuting film ini. Misalnya saja bagaimana Randy dan Derby ketika menaiki booth hingga adaptasi Queen Salman yang digambarkan sebagai anak Kalimantan.
"Kendala ga ada misalnya harus menghitung baik-baik jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk ke suatu tempat. Membiasakan mereka Randy harus bisa menjaga keseimbangannya di atas boat di sungai duduk ganteng,” ucap Riri.
“Derby harus mengendarai boatnya sendiri. Queen menjadi anak Kalimantan kan dia sehari-hari anak jakarta banget dia harus menyesuaikan diri dan itu butuh waktu bolak balik butuh sedikit mental yang siap," jelasnya.
"Kita pernah tinggal di desa yang jam 5 sore listriknya mati. Jadi ada situasi kayak gitu cuma menyenangkan karena kita bareng-bareng terus," kata Riri Riza lagi.