Ia kembali ke Klinik Sadajiwa, tempat ia dirawat tiga tahun terakhir karena penyakit Alzheimer. Sebuah penyakit yang berhubungan dengan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi memori, keterampilan berpikir, dan kesehatan mental pengidapnya.
Ikranagara mengidap penyakit itu sepuluh tahun terakhir. Aktor teater dan film senior tersebut sempat hijrah ke Yogyakarta untuk berobat dan menetap di kota Gudeg sekitar 5 tahun. Setelah itu pulang ke tanah kelahirannya, Bali.
Aktor berdarah Bali, Jawa, Madura dan Sulawesi Selatan itu kelahiran Jembrana, Bali, 19 September 1943.
"Saya menyesal sekali. Bukan hanya tidak bisa mendampingi, tetapi juga tidak dapat menyaksikan pemakaman Papa. Saya sudah berusaha mencari penerbangan ke Indonesia, tetapi semua makan waktu penerbangan 30-48 jam termasuk transit. Sedangkan Papa harus dimakamkan sebelum 24 jam," ungkap Inno yang saya hubungi Selasa (7/3/2023) pagi.
Inno tinggal di Oakland, California, Amerika Serikat semenjak 30 tahun lalu. Lepas dari Lab School (SMA 81) Inno dikirim orangtua untuk kuliah di AS, namun keterusan tinggal di sana, setelah menikah dengan perempuan di AS dan telah memiliki seorang anak dari perkawinan itu.
Inno mendapat berita duka kepergian ayahnya langsung dari dokter yang merawat almarhum Senin itu juga.
Sedihnya, bukan hanya Inno yang tak bisa menyaksikan pemakaman ayahnya, tetapi juga ibunya, istri Ikranagara, Kay Ikranegara, dan adiknya Rakrian Biko Nagara yang tinggal di Portland Oregon, AS dengan alasan sama.