Antv – Film horor lokal terbaru berjudul Waktu Maghrib akan segera tayang di bioskop seluruh Indonesia pada Kamis, 9 Februari 2023 mendatang.
Hadir dengan konsep yang dekat dengan kisah urban legend masyarakat Indonesia, rencana pembuatan film Waktu Maghrib rupanya telah muncul sejak 5 tahun yang lalu.
Sunil G Samtani selaku produser eksekutif mengatakan bahwa film tersebut dibuat dengan tujuan untuk menghadirkan pengalaman yang dekat dengan masyarakat lokal dan segala kisah urban legend yang berkembang di dalamnya.
“Waktu Maghrib salah satu konsep yang saya terima dari tahun lalu, sebenarnya kita mau bikin biar dekat sama masyarakat,” ujar Sunil G Samtani dalam acara Press Screening dan Konferensi Pers di Epicentrum XXI kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 2 Februari 2023.
“Kenapa kita ngambil (judul) di Waktu Magrib, karena secara riset jam yang benar-benar banyak kejadian di mana arwah-arwah keluar, apa yang terjadi setelah aturan itu dilanggar,” jelasnya.
Sejalan dengan yang disampaikan oleh Sunil Samtani, Sidharta Tata selaku sutradara mengaku sangat antusias saat pertama kali membaca sinopsis film horor terbaru tersebut.
Selain itu, ia juga memiliki pengalaman personal terkait kisah urban legend soal waktu maghrib yang disebut sebagai salah satu waktu keramat di kalangan masyarakat.
Selain itu, sebagai insan perfilman Tanah Air ia jug amerasa bertanggung jawab untuk membawa nama baik film horor Indonesia dengan menghadirkan kisah yang berkualitas.
“Pertama kali saya mendapatkan sinopsis saya tertarik karena saya dari lahir suka genre horor, pas dapat sinopsisnya saya lebih dekat unsur personalnya, waktu magrib yang terjadi di kampung saya,” ujar Sidharta Tata.
“Dan yang menarik di sini, saya bertanggung jawab memiliki sesuatu yang bermartabat, nah saya pengen ada di titik film horor bermartabat dan berkualitas,” sambungnya.
Merasa memiliki satu visi dengan Sidharta Tata, Agasyah Karim sebagai penulis naskah film mengaku ingin menyampaikan sebuah pesan yang tak kalah penting, yakni agar manusia tak terlalu mudah menghakimi orang lain.
“Dan pas ngobrol sama mas Tata, menarik banget dan kita sepakat membuatnya (film Waktu Maghrib). Terus ada tema yang nggak kalah penting, yaitu jangan menilai sesuatu dari sampulnya,” pungkasnya.