Antv – Kabar keretakan rumah tangga Putra Siregar dan Septia Yetri Opani belum lama ini menyeruak ke telinga publik.
Hal itu menyusul setelah Septia melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Setelah dilakukan proses mediasi pada hari ini, 24 Januari 2023 di PA Jaktim, rupanya pihak Putra Siregar bersikeras ingin rujuk dengan Septia Yetri Opani.
Namun, Septia Yetri Opani menjelaskan jika memang Putra Siregar ingin rujuk, bisa dibuktikan oleh tindakannya. Pasalnya, dia selalu membuka peluang lewat jalur mediasi.
"Semua itu tergantung bang Putra, kalau mau rujuk ya harus membuktikan omongannya dong, saya kan sangat terbuka mediasi pertama, kedua, ketiga," ungkap Septia Yetri Opani di Pengadilan Agama Jakarta Timur, Selasa, 24 Januari 2023.
Dengan adanya gugatan cerai di Pengadilan Agama, bisa menjadi cara permasalahan hubungan rumah tangga antara Putra Siregar dan Septia Yetri Opani terselesaikan.
"Tapi emang kenapa harus begini, ya karena ada yang gak bisa kita selesaikan di dalam rumah, jadi mungkin cuma lewat sini saja bisa diselesaikan," kata Septia Yetri Opani.
Di sisi lain, Putra menjelaskan terkait beberapa perjanjian yang harus dipenuhi olehnya, salah satu diantaranya adalah soal aset.
"Ini banyak banget. Aset paling banyak sih yang dibahas. Tapi takutnya jadi plintiran ya, kita kan mau damai ya," kata Putra Siregar.
Selain aset, poin lainnya yakni terkait perubahan perilaku Putra Siregar agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Seputar ya, seputar perilaku aku agar lebih baik," Ujar pria kelahiran 1992 tersebut.
Dalam keterangan tambahannya, perilaku baik itu berupa harus izin kepada istri jika ingin bepergian ke luar rumah, dan masih banyak lagi lainnya.
"Perilaku baik kedua segala hal harus izin istri, keluar rumah, pekerjaan, sains perusahaan ada permintaan, banyak banget, bahkan aset gak terduga yang saya pikir dia gak tahu, dia tahu, banyak banget," tutur Putra Siregar.
Lebih lanjut, ada juga persyaratan yang tertera di surat tertulis bahwa ke depannya tidak ada perselingkuhan.
"Nah itu yang disampaikan untuk ke depannya tidak ada perselingkuhan atau ini dan sebagainya, ini dicantumkan juga," tandas Putra Siregar.