Eko menceritakan ihwal dia membeli tanah itu. Setiap jogging pagi dia melewati daerah tersebut. Ada satu rumah yang membetot perhatiannya. Rumahnya tua (istilah Eko, busuk), tidak terurus, hanya digunakan untuk parkir mobil. Sampai satu kali dia melihat di pagarnya terpasang papan pengumuman akan dijual. Nah.
Eko tertarik karena ia memang sedang mencari-cari tanah untuk membangun rumah.
"Anak-anak sudah besar, sudah bosan tinggal di apartemen," ujarnya.
Eko dan Viona dianugerahi tiga anak hasil perkawinannya tahun 2001.
"Si Sulung tahun ini selesai kuliahnya," terang Eko.
Ketiga anak itu: Nayla Ayu, Cannavaro Adrevi Putra Purnomo dan Syawal Adrevi Putra Purnomo. Eko pun mengontak agent yang kemudian mempertemukannya dengan pemilik rumah. Surprise! Ternyata pemiliknya kawannya sendiri. Dealnya pun cepat jadi. Eko memerlukan waktu dua tahun membangun rumah itu sampai rampung. Desainnya sesuai rembukan Eko dan Viona yang diterjemahkan oleh arsitek. Perangkat furnishnya pun demikian.
Meski Eko tak menyebut, masuk akal jika Atta menyebut "valuasinya" Rp150 Miliar. Tanah saja di daerah elit itu mencapai Rp100 juta per meter persegi. Rumah itu baru lima bulan lalu ditinggalinya Maka, selain selamat ulang tahun, ucapan yang mengalir untuknya adalah selamat menempati rumah baru. Semoga seperti diidamkan banyak orang, menjadi "rumahku surgaku."