“Ini tidaklah mudah. Tapi bagi kalian yang mengalaminya juga, ketahuilah kalian tidak sendirian,” sambungnya dalam Instastory yang sama.
Tak ingin disalahpahami sebagai toxic positivity, Tatjana lantas menjelaskan bahwa ia bertujuan mengajak para pengikutnya di Instagram untuk berempati pada setiap orang yang sedang berjuang mengatasi jerawat.
“Aku tidak berusaha untuk menormalisasi jerawat. Suka atau tidak, ini adalah penyakit dan memiliki jerawat adalah tanda bahwa ada sesuatu yang tidak benar (entah itu kebersihan, skincare, stres, ketidakseimbangan hormon, alergi, dan banyak lagi),” tulisnya dalam Instastory yang berbeda.
“Hanya sesederhana berbagi cerita sehingga setidaknya normalisasilah memiliki empati dan tidak membuat orang-orang merasa mereka memalukan atas itu. Jerawat bisa membutuhkan waktu yang panjang, jadi bersikaplah baik,” jelasnya.