Antv – Selena Gomez secara blak-blakan mengaku jika dirinya menderita gangguan bipolar sejak tahun 2020 silam. Hal itu diungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone belum lama ini.
Penyanyi 30 tahun itu, menceritakan bagaimana dia berjuang dengan pikiran ingin bunuh diri selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah bener-benar mencoba berdasarkan pemikiran tersebut.
"Saya pikir dunia akan lebih baik jika saya tidak ada di sana," kata Selena Gomez, melansir Rolling Stone, Jumat 4 November 2022.
Saat mengalami kondisi itu, ia telah mencari berbagai bantuan di empat pusat perawatan untuk berbagai penyakit mental dalam hidupnya, termasuk depresi, kecemasan, dan psikosis.
"Ketika saya mulai menginjak usia awal dua puluhan adalah ketika hari mulai benar-benar gelap, ketika saya mulai merasa seperti saya tidak mengendalikan apa yang saya rasakan, apakah itu benar-benar hebat atau sangat buruk," katanya.
"Itu akan dimulai dengan depresi, kemudian akan menjadi isolasi," ujar Gomez.
Selena Gomez mengungkapkan dirinya berakhir dengan satu ton obat-obatan untuk membantu psikosisnya, namun hal itu malah membuatnya merasa bukan dirinya.
Setelah melewati pasang surut yang ekstrim, akhirnya Gomez menemukan seorang psikiater yang melepaskan semua keluh kesahnya kecuali dua obat, yang merupakan proses paling melelahkan baginya.
"Saya harus detoksifikasi, pada dasarnya, dari obat-obatan yang saya pakai. Saya harus belajar bagaimana mengingat kata-kata tertentu. Saya akan lupa di mana saya berada ketika kami berbicara," tuturnya.
"Butuh banyak kerja keras bagi saya untuk menerima bahwa saya bipolar, tetapi belajar bagaimana menghadapinya karena itu tidak akan hilang," ujar mantan kekasih Justin Bieber itu.
Sejak saat itu Selena Gomez mengaku menggunakan platformnya tidak hanya untuk mengadvokasi kesadaran dan sumber daya kesehatan mental yang lebih besar, tetapi juga untuk berbagi perasaannya.
Ia bahkan pada bulan April lalu, ikut mendirikan perusahaan rintisan kesehatan mental Wondermind, dan akan merinci perjalanannya sendiri dalam film dokumenter barunya My Mind & Me, yang akan tayang perdana di Apple TV+ pada 4 November.
"Saya memiliki platform yang saya miliki, sepertinya saya sedikit mengorbankan diri untuk tujuan yang lebih besar. Saya tidak ingin itu terdengar dramatis, tetapi saya hampir tidak akan mengatakan ini. keluar. Kebenaran jujur Tuhan, beberapa minggu yang lalu, saya tidak yakin saya bisa melakukannya," kata Selena Gomez.
Gomez juga melakukan upaya bersama untuk menjadikan bipolar sebagai teman dan besikap baik pada diri sendiri di masa depan.
"Saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya tidak akan berada di sini jika bukan karena gangguan psikotik, jika bukan karena lupus saya, jika bukan karena diagnosis saya," kata Gomez.
"Saya pikir saya mungkin akan menjadi entitas menjengkelkan lain yang hanya ingin mengenakan pakaian bagus sepanjang waktu. Saya depresi memikirkan siapa saya nantinya," tuturnya.