Antv – Siapa yang tak mengenal Roy Marten. Aktor kawakan yang memulai kariernya di industri hiburan Tanah Air sejak tahun 1974 tersebut sangat populer pada masanya.
Kemampuannya di dunia seni peran terbukti dengan eksistensinya yang tak kenal kata padam. Hingga kini, ia masih kerap terlihat di layar kaca maupun layar lebar.
Baru-baru ini terungkap jika dirinya selalu menggunakan dubber atau pengisi suara di film-film lawasnya. Hal tersebut diungkapkan oleh putranya, Gading Marten dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube VINDES.
“Bokap itu selalu filmnya dubbing, dia enggak mau pakai suaranya dia sendiri,” ungkap Gading pada Vincent Rompies dan Desta dilihat dari video di kanal Youtube VINDES pada Kamis, 13 Oktober 2022.
Mantan suami Gisel tersebut lantas menjelaskan soal proses pembuatan film pada zaman ayahnya dulu.
Pada masa itu, kesalahan dialog saat melakukan adegan bukanlah masalah besar. Sebab, para aktris dan aktornya memang akan melakukan dubbing.
Meski demikian, Roy enggan melakukan dubbing dengan suaranya sendiri. Ia lebih memilih agar suaranya diisi oleh orang lain. Bahkan, ia sampai memiliki dubber khusus yang dipekerjakan di setiap film-film yang ia bintangi.
“Jadi kalau nonton film-film bokap itu suaranya pasti suara orang lain. Ada dubber khusus Roy Marten, itu ada,” ujarnya.
Hal tersebut lantas membuat Vincent dan Desta penasaran dan menanyakan alasan di baliknya. Gading menjelaskan jika sang ayah malas melakukan dubbing lantaran tidak mendapatkan bayaran yang lebih.
“Pertama, karena dia males karena enggak dibayar lagi. Kerjanya dua kali kan. Jadi zaman dulu tuh salah-salah dikit enggak apa-apa. Karena semua pasti di-dubbing,” jelasnya.
“Nah, bokap gue tuh males ngasih waktu lagi, dan dia sebenernya enggak percaya diri sama suaranya. Rada cempreng dan belibet, cepat kalau ngomong,” imbuhnya.
Menurut penuturan Gading, pada akhirnya Roy Marten pernah menggunakan suara aslinya saat membintangi sebuah sinetron, meskipun harus retake sampai dengan 16 kali karena rasa tidak percaya dirinya.
“Akhirnya pasa sinetron, dia pakai suara sendiri. Sinetron pertama pakai suaranya dia sendiri, sampai 16 kali take karena dia enggak percaya diri sama suranya,” ujarnya.
“Dan dia selalu nungguin suara kamera. Sementara sinetron kan udah digital ya,” tandasnya.