“Sampai (nada tinggi). Jadi gini aku tiap GR (gladi resik) selalu ngerekam. Aku tiap GR, mau dua kali tiga kali check sound aku aman, tapi ketika live beda,” ungkap Keisya Levronka, dikutip dari Cumicumi.
Keisya menekankan bahwa saat latihan ia selalu bisa mencapai nada tinggi. Bahkan, setiap ia mencoba menyanyikannya dengan nada yang lebih tinggi lagi, ia tak mengalami masalah.
“Dan mereka aman, kayak tiap latihan nadanya dinaikin setengah, dinaikin satu, dinaikin lagi dinaikain lagi itu aman. Lebih tinggi dari nada asli dan itu aman,” tutur penyanyi berusia 19 tahun ini.
Keisya mengaku langsung merasa gugup setiap acara disiarkan. Ini sangat berdampak pada penampilannya hingga dia selalu gagal membawakan nada tertinggi di Tak Ingin Usai itu.
Namun, seberapa keras dan baiknya Keisya saat latihan, pada akhirnya publik selalu menilai dari penampilannya saat di atas panggung. Ia menerima kritik dan komentar pedas yang membuatnya tertekan.
Oleh karena itu, Keisya pergi menemui psikolog untuk membicarakan masalah yang sedang ia hadapi. Ternyata, ia didiagnosa menderita trauma.