Dalam kesempatan terpisah, saat berkunjung ke Kyushu University Fukuoka, Dubes Heri Akhmadi mendorong terjalinnya kerja sama Kyushu University dengan Universitas Pertamina dalam pengembangan riset dan transfer teknologi di bidang energi. Sebagai langkah awal kerja sama, Dubes Heri mengusulkan untuk dapat melakukan sharing hasil riset melalui program kuliah tamu maupun pertukaran mahasiswa dengan memanfaatkan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
“Kyushu University dikenal luas memiliki berbagai riset di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) yang maju dan inovatif. Untuk itu, saya harapkan Kyushu University dapat juga turut berperan dalam upaya pencapaian target netralitas karbon Indonesia dan Jepang melalui peningkatan kerja sama Pendidikan, riset dan kapasitas sumber daya manusia,” tutur Dubes Heri. yang didampingi oleh Kepala Perwakilan Pertamina East Asia Agus Witjaksono.
“Saya mendorong terjalinnya kerja sama Kyushu University dengan Universitas Pertamina, yang diharapkan dapat menjadi wujud kolaborasi Indonesia – Jepang dalam hal pengembangan riset dan transfer teknologi di bidang energi. Guna memastikan realisasi industri energi Indonesia, Pertamina kini juga telah meluaskan usahanya ke bidang energi baru dan terbarukan seperti biomassa,” tambah Dubes Heri.
Senior Vice President Kyushu University, Dr. Akira Harata menanggapi positif usulan Dubes Heri Akhmadi dan berharap kolaborasi tersebut dapat meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang mendalami riset pengembangan teknologi energi baru terbarukan di Kyushu University.
Dalam kunjungan Dubes Heri Akhmadi ke beberapa fasilitas laboratorium di Kyushu University diketahui banyak mahasiswa Indonesia yang terlibat aktif dalam pendalaman riset di bidang energi, seperti ocean termal energy, turbin angin hingga hidrogen.