Antv –Dr. Richard Lee tersentuh dengan perjuangan seorang tuna netra perawat Owa Jawa asal Sukabumi. Ia pun tergerak untuk membantu biaya hidup dan pembebasan lahan observasi.
Seperti biasa, program Rumah Idaman ANTV kembali menghadirkan sosok-sosok inspiratif Tanah Air. Kali ini, Rumah Idaman memperkenalkan ibu Tini Kasmawati, wanita asal Sukabumi yang mendedikasikan dirinya untuk kesejahteraan Owa Jawa.
Aksi mulia ibu Tini berawal dari pertemuannya dengan mahasiswa asal Belanda yang ingin meneliti binatang langka asli Jawa Barat tersebut pada 2014 silam. Sejak saat itu, ia tergerak untuk mendedikasikan dirinya untuk salah satu kekayaan Nusantara tersebut.
Meski kondisinya yag serba terbatas, Ibu Tini rela mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya untuk kelangsungan hidup Owa Jawa. Mendengar cerita tersebut, dr. Richard pun tersentuh dengan ketulusan ibu Tini. Ia pun tergerak untuk membantu ibu Tini dalam menjaga kelestarian Owa Jawa.
“Saya sih secara perusahaan besar Athena Group kan memang sering melakukan CSA, saya lihat kan ini satu hal yang baik, Owa itu suatu hal yang langka. Namun yang lebih langka lagi ada yang mau ngurusinnya. Itu aja sih sebenarnya. Jadi saya tertarik untuk bantu-bantu secara langsung.Itu spontan sih sebenarnya,” ungkapnya saat ditemui di Studio BSC 2 kawasan Cawang, Jakarta Timur pada Kamis, 25 Agustus 2022.
Dr. Richard akan memberikan bantuan dalam bentuk dana yang akan dikirimkan setiap bulannya untuk penyediaan pasokan pangan bagi Owa Jawa yang dirawat langsung oleh ibu Tini di Sukabumi. Selain itu, ia juga akan membantu melakukan pembebasan lahan untuk konservasi Owa Jawa.
“Dalam bentuk dana ya mungkin untuk awal, karena kan dia butuh lahan jadi untuk awal nanti kita akan dana bulanan. Kan intinya adalah kalau lahan kan untuk jangka panjang, sedangkan uang bulanan kan untuk makanan setiap bulannya. Mungkin akan memberikan uang untuk bulanan, lalu pelan-pelan kita akan memberikan tanah konservasi itu,” jelasnya.
Dr. Richard sendiri belum bisa memastikan berapa besaran nominal yang akan ia berikan setiap bulannya pada ibu Tini. Namun, ia sempat menyebutkan angka yang lebih besar dari besaran bantuan yang diterima oleh ibu Tini sebelumnya.
“Saya belum tau (nominal) ya. Tapi untuk makan kan tadi katanya Rp500 Ribu, ya mungkin saya bisa kasih satu juta perbulan kalau memang itu cukup untuk owa-nya. Saya akan berikan,” sambungnya.
Lebih lanjut, dr. Richard menjelaskan terkait pembebasan lahan untuk konservasi Owa Jawa. Dalam hal ini, ia tak bisa memutuskan secara sepihak. Ia perlu diskusi terlebih dahulu dengan pemerintah setempat agar tak terjadi masalah di kemudian hari.
“Kalau untuk tanah konservasi ini kita juga harus komunikasi dengan pemerintah setempat ya. Kan nggak boleh sembarangan juga ya, kalau ngasih makan kan bisa langsung kasih makan. Tapi kalau tanah konservasi apalagi ini bawa perusahaan saya, ini kita harus hati-hati sih, kita cek dulu, selidiki dulu kalau memang iya dan direstui nggak jadi masalah,” tandasnya.