Libatkan Anak Muda dalam Capai SDGs, BCF Kembali Gelar Konferensi Nasional Campus Leaders

BCF Kembali Gelar Konferensi Nasional Campus Leaders (Foto : istimewa)

dr. Yudhi Pramono, MARS, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan & Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI menegaskan pentingnya hubungan lintas sektor termasuk pelibatan anak muda sebagai agent of change dalam menyebarluaskan informasi yang benar perihal penyakit TBC dan mendorong masyarakat untuk turut terlibat aktif dalam pencegahan & pengobatannya. Dalam sambutannya, ia menyoroti target ambisius pemerintah untuk menekan angka kejadian TBC di Indonesia.

“Pada tahun depan, pemerintah menargetkan 1 juta orang untuk skrining TBC, dan saat ini kami telah menemukan 721 ribu kasus. Untuk mencapai target ini, kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kontribusi dari mahasiswa. Dengan penguatan kolaborasi lintas sektor kami optimis dapat menurunkan insiden TBC hingga 85%. Kami mengapresiasi peran BCF yang telah menunjukkan kontribusi nyata dalam program eliminasi TB melalui pendekatan Hexa Helix,” kata Yudhi.

Pemaparan prosiding menjadi sorotan dalam Konferensi Nasional Campus Leaders Program batch 9.

Setiap lembaga mitra BCF dalam CLP 9 memaparkan prosidingnya yang diwakili oleh mahasiswa, mentor, serta dosen pembimbing. Prosiding yang dihasilkan juga telah melewati review dan penilaian dari para dosen yang menjadi juri. Para juri juga telah memilih satu karya prosiding terbaik yang diraih oleh Yayasan Terus Berjuang (Terjang) Jawa Barat dengan total penilaian prosiding 90,96. Karya tersebut merupakan prosiding terbaik dari 17 prosiding yang dihasilkan.

Selain pemaparan prosiding, BCF juga menyerahkan kumpulan prosiding karya peserta Campus Leader Program Batch 8 (semester lalu), yang telah melewati proses uji layak kepada perwakilan Magang & Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kemendikti Saintek, Swasti Paramita dan National Program Director PR Konsorsium Penabulu STPI, Betty Nababan. Prosiding yang dihasilkan dari konferensi nasional diharapkan dapat menjadi bahan referensi penting bagi para pembuat kebijakan dalam mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.

“Pemerintah membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, dalam menciptakan dampak yang nyata dan berkelanjutan,” jelas Direktur Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Andri Mardiah, Ph.D.