Perjalanan Inspiratif Dadang Supriatna: Dari Pengrajin Bata hingga Pemimpin Daerah

Dr. H. M. Dadang Supriatna, S. IP., M. Si (Foto : Instagram/ @dadangsupriatna)

AntvBupati Kabupaten Bandung, Bapak Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.IP., M.Si., berbagi kisah inspiratif perjalanan hidupnya di acara Juragan Keren yang tayang di kanal YouTube ANTV. Dalam kesempatan tersebut, beliau menceritakan masa kecilnya yang penuh tantangan hingga akhirnya menjadi seorang pemimpin daerah.

Kang DS, sapaan akrabnya, mengawali ceritanya dengan kenangan saat usia 5 tahun. Ia sudah terbiasa membantu keluarganya yang bekerja sebagai pengrajin bata merah. 

"Setelah pulang sekolah, saya langsung bantu orang tua produksi bata merah. Kegiatan ini saya jalani dari kelas 2 SD sampai saya dewasa," kenangnya.

Bahkan, sejak duduk di bangku SD, Kang DS sudah mulai berbisnis kecil-kecilan. 

"Waktu kelas 4 dan 5, saya mulai jualan es termos di sekolah. Kalau bulan puasa, saya jualan petasan dan balon," tuturnya sambil tersenyum. 

 

Dr. H. M. Dadang Supriatna, S. IP., M. Si. (Foto: Instagram/ @dadangsupriatna)

 

Ia ingat betul bagaimana dari modal Rp800 yang ia dapat, bisa berkembang menjadi Rp15.000 saat lebaran, dan dengan bangga ia bisa membeli satu setel pakaian baru dari hasil jerih payahnya.

Kang DS juga menyoroti peran penting kakaknya, Haji Rasmana, dalam kehidupannya. 

"Kakak saya itu sekaligus bapak saya. Sejak kecil saya selalu diurus olehnya, bahkan sampai saya menikah," ujar Kang DS penuh rasa syukur.

Di usia remaja, Kang DS mulai mengelola bisnis bata orang tuanya. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di STM Pindad, dan di sanalah semangat kewirausahaannya semakin tumbuh. 

"Setiap subuh, saya selalu bikin jadwal. Saya bawa air minum untuk karyawan ke tempat kerja, bantu manajemen keuangan, logistik, dan juga membantu kakak saya," paparnya.

 

Dr. H. M. Dadang Supriatna, S. IP., M. Si. (Foto: Instagram/ @dadangsupriatna)

 

Perjalanan karir Kang DS tidaklah mudah. Pada tahun 1996, ia mengalami kerugian besar dalam proyek di Karawang. 

"Kerugian itu sekitar setengah miliar. Mobil dan tanah saya jual, tapi rumah tidak. Saya mulai lagi dari nol," kisahnya.

Namun, keuletan dan keteguhan hatinya untuk tidak menyerah akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 1998, ia dipercaya menjadi Kepala Desa setelah diminta oleh tokoh masyarakat dan kakaknya. 

"Saat itu, saya merasa terpanggil untuk mengangkat harkat dan martabat orang tua saya," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Kang DS juga berbicara mengenai pentingnya pendidikan. 

"Setelah jadi Kepala Desa, saya melanjutkan kuliah di Unla mengambil jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan. Pada tahun 2003, saya lulus, dan ini menjadi titik awal peningkatan sumber daya manusia di desa," tambahnya.

Perjalanan hidup Kang DS menjadi bukti nyata bahwa ketekunan, kerja keras, dan rasa syukur bisa mengantarkan seseorang dari titik terendah menuju kesuksesan. Kini, sebagai Bupati Kabupaten Bandung, ia terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakatnya, sejalan dengan nilai-nilai yang ia pegang teguh sejak kecil.