Antv – Pengobatan untuk pasien Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) kerap terkendala pada konsistensi pasien dalam melakukan pengobatan. Tak jarang, pasien TB RO mengalami putus obat lantaran panjangnya durasi pengobatan yang selama 20-24 bulan.
Pengobatan TBC mengalami perkembangan setelah diterapkannya BPaL (Bedaquiline, Pretomanid, dan Linezolid) oleh WHO dengan jangka waktu yang lebih singkat dari sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Dinda Saraswati Ratnaningsih, Sp.PD, Tim Ahli Klinis POLI MDR RSUP dr. Kariadi, Semarang dalam program “NGOPI (Ngobrol Pagi) Kesehatan” di siaran langsung radio Gajahmada FM.
Siaran yang juga turut dihadiri oleh Dr. Supriyanto, M.Pd, Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia ini bertajuk “Dukung Pengobatan TBC RO Lebih Cepat dengan BPaL!”.
Menurut dr. Dinda, pengobatan BPaL diangkat sebagai terobosan baru dengan hasil yang signifikan, terlebih dengan singkatnya durasi peminuman obat oleh pasien.
Dengan waktu yang sudah singkat, diharapkan pasien dapat semakin semangat untuk meminum tanpa ada kendala drop-out karena terlalu lama.
Dalam rangka inisiasi dan implementasi BPaL bagi pasien TB RO di Jawa Tengah, Yayasan Mentari Sehat Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di Kabupaten dan Kota serta Puskesmas untuk melakukan screening suspek pasien TB.