Antv – Menlu Retno Marsudi melakukan walk out saat Dubes Israel memberikan pernyataan pada Sidang Dewan Keamanan (DK) PBB di New York.
Hal ini merupakan respon atas pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu bahwa Israel tidak akan membiarkan negara Palestina berdiri.
Menurut Menlu Retno, pernyataan Netanyahu ini berbahaya, sekaligus mengonfirmasi tujuan Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia.
Karena itu, Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan sampai kembalinya keadilan dan martabat bangsa Palestina.
Sukamta, Wakil Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antarparlemen) DPR RI, Kamis (25/1/2023). menyatakan, "Kami mengapresiasi dan mendukung konsistensi Bu Menlu atas konsistensi sikap Kemenlu untuk perjuangan memerdekakan Palestina secara penuh. Tindakan Israel menjajah dan melakukan genosida terhadap Palestina memang di luar nalar, extraordinary, maka harus kita sikapi dan kita lawan dengan cara-cara yang tak biasa, dengan cara-cara yang yang juga extraordinary."
Sukamta yang juga sebagai Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini menambahkan bahwa kita perlu terobosan-terobosan untuk memerdekakan Palestina secara penuh.
Puluhan resolusi PBB pun telah gagal menghentikan tindakan kekejaman Israel atas Palestina.
Cara-cara yang bisa ditempuh dalam lingkup diplomasi di antaranya mengucilkan Israel di dunia internasional.
Boikot, divestasi dan sanksi (BDS) harus terus digaungkan dan dilakukan secara massif dan kompak oleh semua negara.
"Israel itu hanya numpang di wilayah Palestina. Mereka hanya berlindung di balik ketiak negara-negara besar yang mendukung. Israel tidak sekuat yang diduga. Buktinya, Hamas dengan persenjataan yang tidak lebih canggih bisa memporak-porandakan mereka. Secara diplomasi, Indonesia tetap harus melakukan langkah dan ide-ide kreatif serta lobi secara ketat kepada negara-negara yang masih mendukung dan melindungi Israel agar mereka dengan tegas menghentikan tindakan brutal dan kejam Israel atas Palestina," tegas anggota Komisi I DPR RI ini.